Jam 06.30 di Jumat pagi, melenggang di atas motor bersama anak menuju sekolahnya. Di pinggir jalan beberapa kali menjumpai kerumunan-kerumunan kecil. Ya di situ adalah tempat-tempat dimana Nasi Jumat dibagi. Saya tinggal di area kampus di kota Jember. Di sekitar kami titik pembagian biasanya ada di SMAN 2 Jember, perempatan radio Prosalina dan kantor KPP Pratama.
Nasi Jumat adalah tradisi lama yang semakin banyak dilakukan beberapa tahun terakhir ini sebagai semangat Jumat Berkah. Umat muslim meyakini bahwa bersedekah di hari Jumat pahalanya akan lebih banyak, barokahnya makin melimpah, aamiin.
Hari Jumat dianggap sebagai hari teristimewa karena terdapat lima keutamaan berikut:
- Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi.
- Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.
- Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturahim.
- Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat.
- Tiada malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat.
Kembali pada Nasi Jumat atau Sega Jumat, selain pagi hari biasanya nasi jumat juga dibagikan ba'da sholat Jumat di masjid-masjid. Entah bagaimana, Nasi Jumat versi paling sederhana berupa nasi dan ikan pindang pun akan habis dilahap oleh anak-anak di sekitar saya. Walaupun kadang terselip juga harapan akan rejeki nasi jumat yang lebih enak.
"Allahumma nasi ayam, aamiin..." begitu pernah diucapkan anak saya sebelum Jumatan. Saya tertawa saya. tidak mengapa, doa Jumat pasti didengar bukan? Dikabulkannya kapan adalah haknya Allah semata.
Mengapa Nasi? Mengapa Bukan Uang?
Nasi Jumat yang dibagikan di pagi hari adalah nasi jumat paling ideal menurut saya.
Pagi adalah permulaan hari. Jika di pagi hari kita tidak makan karena tidak ada yang dimakan, mau kerja dengan tenaga apa?
Saat seseorang kenyang, gula darahnya normal, maka pikirannya juga akan lebih jernih. Pagi yang kenyang menghindarkan kita dari berpikir yang tidak rasional, buru-buru- takut dan kalut.
Ciri gula darah rendah lainnya adalah perubahan suasana hati dan episode emosional yang tidak biasa. Kamu mungkin tidak tahu apa yang memicunya. Perubahan suasana hati yang kerap terjadi pada penderita hipoglikemia misalnya perasaan lekas marah, keras kepala, hingga depresi.
Bayangkan jika kondisi keuangan sedang buruk, tidak ada sarapan sehingga lemah, tidak mampu berpikir jernih dan didesak kebutuhan, apa saja bisa terlintas di kepala. Karena itu pembagian Nasi Jumat pagi diharapkan mampu memberikan tenaga untuk bekerja dan mengademkan pikiran.