Lihat ke Halaman Asli

Yuwono Setyo Widagdo

suka overthinking kalo lewat jam 00.00

Analisa Deskriptif Politik Energi Dalam Panggung BRICS Terhadap Ketahanan Nasional

Diperbarui: 23 November 2024   01:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source:google

BRICS merupakan sebuah forum kerjasama dari negara-negara yang bersifat non-formal yang

meliputi beberapa negara-negara EME (Emerging Market Economy) tertentu dengan pertumbuhan ekonomi pesat yang tergabung pada satu grup, yakni:

Brazil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (Thomashausen 2018; Doshi

2022). 

Pada konteks politik, hal ini disebut sebagai entitas geopolitik formal yang memiliki rapat agenda tahunan dan mempunyai kegiatan koordinasi yang disinergikan oleh berbagai kebijakan-kebijakan terkait.

Setidaknya tidak kurang dari sekitar $4 triliun cadangan devisa dunia (global foreign reserves) dan

mewakili sepertiga populasi dunia (Marquand 2018) dalam forum dunia tersebut.

Dalam perkembangannya, Afrika Selatan baru bergabung dengan grup tersebut pada tahun 2010 (SouthAfrica.info 2011). 

Sehingga bergabungnya Afrika Selatan dan pada KTT ke-14 BRICS tahun 2022, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwasanya grup dengan lima negara dengan PDB yang apabila digabung sebesar hampir $18 triliun tersebut sedang mengembangkan mata uang cadangan global baru (new global reserve currency) sebagai cara alternatif dalam mekanisme pembayaran global (Dabhade 2022; Bishop 2022).

BRICS FOR RESILIENCE ENERGY?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline