Lihat ke Halaman Asli

SatyaMeva Jaya

Menulis, Berbagi, dan Lepas

Inilah Tampang-tampang Terduga Pelaku Pengeroyok Ade Armando

Diperbarui: 13 April 2022   00:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini kita dikejutkan berita penganiayaan Ade Armando pada demo mahasiswa di depan gedung DPR RI, sore tadi ia di keroyok oleh sejumlah penyusup yang diduga kuat bukan barisan dari Mahasiswa.

Sungguh ironi melihat berita yang beredar, begitu biadabnya pelaku pengeroyokan tersebut, secara membabi buta menghajar Ade Armando yang sudah tak berdaya tergeletak di jalan dan lebih biadabnya, pakaian Ade Armando di lucuti.

Dari video yang beredar, terdengar suara teriakan "halal darahnya", "laillahaillallah" dan "matiin-matiin!". Sungguh, kalimat tersebut tidak patut di ucapkan terlebih membawa lafaz Allah Swt,  teriakan tersebut secara terang-terangan merendahkan lafaz Allah Swt padahal sedang melakukan tindakan kekerasan.

Terlihat dari video yang beredar, ada orang yang ikut menendang Ade Armando dengan mengenakan peci putih, sungguh menodai.

Disaat bulan suci yang seharusnya menjadi ajang saling maaf memaafkan, penuh cinta, kedamaian dan saling bertukar senyum. Malah di nodai dengan tindakan-tindakan anarkis.

Tampilan bukan lah parameter untuk menilai religiusitas seseorang atau atribut bukan pula penilaian bermoralnya suatu kelompok tertentu, tindakan yang beradab lah yang mendasari  kita guna menilai sebuah kebaikan.

Jas, dasi mahal, mengkilapnya sepatu pantofel dan tebalnya sorban, tidak melulu merepresentasikan intelektualitas dan religiusitas seseorang.

Tak terbayang apabila benar terduga pelaku memiliki paham radikal bahkan terafiliasi pada kelompok ekstremis tertentu, sudah seharusnya kita meningkatkan kewaspadaan, terus membuka mata serta upaya untuk menghindari kelompok tersebut dan melawan seluruh dogma-dogma menyimpang mereka. Tak jarang ditemukan kerap menggunakan strategi mencari simpatik menggoda para fudamentalis dan berujung pada ingin berkuasanya mereka. Begitu bahaya jika benar mereka bisa menguasai Indonesia, cikal bakalnya saja sudah membahayakan.

Paham  yang tertanam tersebut adalah buah dari pemikiran, pemikiran melahirkan sebuah tindakan dan tindakan melahirkan kebiasaan, pada akhirnya kebiasaan melahirkan sebuah karakter. Apakah kita ingin karakter bangsa ini dikenal sebagai bangsa yang tempramen? Emosional? Mendahulukan kekerasan? yang berujung anarkis dan parahnya menciptakan sumbu-sumbu baru perang antar sodara?, pasti kita tak menginginkan itu semua.

Perlu di ingat bahwa Ade Armando menolak keras usul 3 periode, perpanjangan masa jabatan presiden, penundaan pemilu atau amandemen UU perihal masa jabatan presiden

Lantas, "apakah ini mengartikan kalau para pelaku tersebut bagian dari 110 Juta Big data? Atau pula yang bertepuk tangan usai tragedi ini terjadi bagian dari data survey yang mendukung perpanjangan masa jabatan presiden? 

Kabar baik menyertai, polisi dengan cepat melakukan penangkapan kepada terduga pelaku pengeroyokan, inilah tampang mereka yang diduga kuat pelaku :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline