Lihat ke Halaman Asli

Bachtiar Yunizel

Sales Communication Coach

Belajar dari Pak Ketua

Diperbarui: 11 November 2017   21:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pak ketua parlemen kita bagaikan trending topik dalam kurun waktu lebih satu tahun  belakangan ini.  Dari kasus 'papa minta saham'  hingga kasus e ktp, nama beliau seringkali disebut, baik di Majelis majelis persidangan maupun di media.  Setelah berhasil menang di pra peradilan beberapa waktu yang lalu,  hari hari belakangan ini nama pak ketua kembali mencuat dengan kasus yang hampir serupa.   Kali ini lebih dahsyat lagi,  hingga mulai mengguncang institusi anti rasuah milik bangsa ini.

Saat bangsa ini memperingati hari pahlawan,  peringatan bagaimana perjuangan dan pengorbanan tanpa pamrih apapun dari para generasi pendahulu bangsa hanya demi kemerdekaan,  yang sebagian besar mereka pun tidak sempat menikmati nya,  kita menyaksikan bagaimana tahap demi tahap perjuangan pak ketua untuk menghindar dari proses hukum.  

Perjalanan pak ketua untuk menghindari proses hukum ini  bagaimanapun akan menjadi pelajaran berharga bagi generasi milenial saat ini,  bagaimana harusnya bersikap jika sedang menghadapi proses hukum. Perjalanan pak ketua ini juga sekaligus memperlihatkan satu cuplikan cerita tentang bagaimana 'pejuang milenial' membangun bangsa nya. Bagaimana kepentingan pribadi diperjuangkan dengan menggunakan dan mengorbankan kepentingan bangsa dan negara nya.

Demikianlah pelajaran yang diberikan pak ketua kepada generasi nya saat ini.  Apakah itu merupakan pelajaran yang baik atau tidak,  generasi saat ini harus kembali belajar dan mempelajari bagaimana seharusnya meneruskan perjuangan para pahlawan khusus nya dalam penegakan hukum.  Pelajaran yang lazim kita terima bahwa untuk membuktikan seorang itu bersalah atau tidak adalah dengan mengikuti proses hukum sehingga putusan pengadilan akan memberikan keadilan.  Tapi pak ketua punya cara yang berbeda. Itulah pelajaran nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline