Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Pendidikan HIV/AIDS Bagi Kalangan Muda

Diperbarui: 10 Juni 2024   22:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 

Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menyerang dan melemahkan sistem pertahanan tubuh manusia, sehingga lebih mudah terserang berbagai penyakit. Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency syndrome) , yaitu sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV. (Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal , 2016).

Jumlah infeksi HIV baru di Indonesia sedang mengalami penurunan. Menurut perkiraan Kementerian Kesehatan pada tahun 2020, terdapat 543.100 orang yang terinfeksi HIV pada tahun 2020. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya pada tahun 2016. Sementara itu STBP 2018 mencatat bahwa prevalensi HIV di Indonesia sangat bervariasi menurut populasi 25,8 persen di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki, 28,8 persen di antara orang yang menyuntikkan narkoba (penasun), 24,8 persen di antara populasi waria, dan 5,3 persen di antara pekerja seks perempuan. (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2022)

Berdasarkan data hasil permodelan Asian Epidemic Model (AEM), angka insiden HIV tahun 2022 Indonesia menunjukkan sebesar 0,09 persen, lebih kecil dibandingkan dengan target tahun 2022 sebesar 0,19 persen. Satu hal yang menarik dari hasil pemodelan AEM tahun 2020 adalah meski kecenderungan insiden HIV semakin berkurang, kejadian kematian yang diakibatkan oleh AIDS diperkirakan semakin meningkat. Untuk bisa menurunkan tren kematian terkait AIDS maka tantangan utama yang harus dihadapi program pencegahan dan pengendalian HIV terutama berfokus pada deteksi dini kasus meningkatkan inisiasi ARV sedini mungkin, mempertahankan pengobatan dan kepatuhan ART, dan ketersediaan distribusi  ARV.

Sebagian besar korban HIV dan AIDS meninggal karena tidak mengetahui cara penularan infeksi HIV. Karena dampak dari tantangan ini di banyak negara, sistem pendidikan yang lebih baik yang memberikan informasi kepada generasi muda dan generasi baru sangatlah penting dalam memberikan informasi kepada generasi muda mengenai perilaku aman yang dapat membantu mengurangi ancaman HIV dan AIDS.

Upaya pemerintah dalam menanggulangin kasus HIV/AIDS yakni pertama dengan Strategi Rencana Aksi Nasional (RAN) Program Nasional Pencegahan dan Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Indonesia merupakan bagian dari Strategi Global 95-95-95. Turunan dari strategi global tersebut tertuang pada Rencana Aksi Nasional (RAN) HIV AIDS dan PIMS untuk periode 2020-2024 menjadi: 90% ODHIV mengetahui status, 70% ODHIV memperoleh ART, dan 75% ODHIV diperiksa beban virusnya.  Kedua, memperkuat program pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS dan PIMS yang berbasis data dan akuntabel serta meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan skrining, diagnosis, dan pengobatan HIV-AIDS dan PIMS yang komprehensif dan berkualitas untuk meningkatkan dan memperluas akses .

Teknik pencegahan yang pernah populer dan dianjurkan di seluruh dunia dengan pedoman ABCDE (Abstinence, Be Faithful, Condom, Drugs, and Education) artinya jangan melakukan hubungan seksual, setia pada pasangan tetap, dan gunakan kondom bila harus melakukan hubungan seksual selain dengan pasangan tetap; tidak menggunakan narkoba dengan berbagi jarum suntik; serta melakukan komunikasi, informasi dan edukasi yang berkesinambungan. Dalam kenyataannya, teknik pencegahan tersebut tidak dapat diterapkan dengan mudah dalam kehidupan masyarakat.

Kelompok paling rentan yang terkena dampak parah penyebaran HIV dan AIDS adalah kaum muda dan satu-satunya cara untuk mengurangi tingkat kerentanan yang tinggi ini adalah dengan menerapkan sistem pendidikan yang efektif yang bertujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan pembangunan manusia berkelanjutan. Terlebih lagi, banyak remaja yang melakukan aktivitas seksual demi keuntungan finansial, terutama di negara-negara berkembang dimana pemenuhan fasilitas dasar merupakan hal yang sulit.

Dengan hal ini, pemerintah negara bisa menerapkan sistem pendidikan untuk meningkatkan kesadaran tentang penyebab dan dampak HIV dan AIDS pada masyarakat. Generasi muda khususnya dianggap sebagai kelompok sasaran utama karena mereka merupakan kelompok rentan yang berisiko tertular HIV/AIDS.

Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Tujuan pendidikan adalah untuk melatih individu-individu yang mempunyai kualitas dan karakter, mempunyai visi masa depan yang menyeluruh serta mampu beradaptasi dengan cepat dan tepat terhadap perubahan berbagai kondisi lingkungan guna mencapai tujuan yang diinginkan. (Dimas Rayhan, 2023)

Pendidikan Pencegahan HIV AIDS pada satuan pendidikan nonformal dan formal, meliputi pelaksanaan program, kebijakan, pedoman dan prosedur pendidikan yang dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan kesehatan masyarakat yang lebih luas khususnya mengenai pencegahan HIV-AIDS dan konsekuensinya  bagi individu dan masyarakat umum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline