Lihat ke Halaman Asli

Zakat Sebagai Parameter Perbaikan Indeks Gizi di Indonesia

Diperbarui: 25 September 2018   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Zakat adalah rukun ketiga dari rukun Islam. Dalam segi istilah zakat berarti harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya). Zakat dari segi bahasa berarti 'bersih', 'suci', 'subur', 'berkat' dan 'berkembang'. Allah SWT dengan jelas menyebutkan perintah zakat dalam alqur'an dan setiap umat muslim wajib mengeluarkan zakat untuk menyucikan diri dan hartanya..

Adapun dalam islam disebutkan dua jenis zakat yang wajib dikeluarkan oleh umat islam yakni :

Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan diri sendiri atau menyucikan jiwa. Zakat ini dikeluarkan pada saat bulan Ramadhan tepatnya sebelum hari raya Idul Fitri. Siapapun umat islam harus mengeluarkan zakat fitrah sebanyak yang telah ditentukan yakni 2,5 kilogram makanan pokok.

Zakat Maal

Zakat Maal atau zakat harta adalah zakat yang dikeluarkan dari harta yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan jumlah harta benda yang dimiliki. Zakat mal harus dikeluarkan setelah harta tersebut mencapai nisab atau ukuran tertentu. Adapun harta yang harus dikeluarkan zakatnya meliputu emas, perak, hasil perniagaan, pertanian, harta temuan,dan hasil tambang.

Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat? Berikut ini 8 golongan orang yang berhak menerima zakat:

Fakir (orang yang tidak memiliki harta)

Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi)

Riqab (hamba sahaya atau budak)

Gharim (orang yang memiliki banyak hutang)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline