Lihat ke Halaman Asli

Membangun Kesadaran Publik tentang Hemofilia di Kalangan Remaja

Diperbarui: 31 Oktober 2024   18:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di tengah meningkatnya perkembangan informasi dan kesadaran kesehatan, penyakit hemofilia masih kurang mendapat pehatian, khususnya para remaja. Membangun kesadaran tentang penyakit hemofilia sangat penting, terutama pada remaja. Supaya mereka mengetahui dan mnegerti tentang penyakit hemofilia serta dapat memberikan dukungan dan empati kepada orang-orang yang mengidap penyakit ini.

Apa itu Hemofilia?

Hemofilia adalah penyakit kelainan darah langka yang diturunkan atau genetik. Penyakit hemofilia terjadi saat darah sulit membeku, yang mengakibatkan meningkatnya risiko perdarahan. Penyakit ini terjadi karena tubuh tidak cukup dalam memproduksi protein (faktor pembekuan) yang membantu proses pembekuan darah ketika terjadi luka. Faktor pembekuan darah bekerja sama dengan trombosit untuk mengendalikan perdarahan dengan membentuk gumpalan darah.

Ada Tiga Jenis Penyakit Hemofilia

1. Hemofilia A

Hemofilia A adalah jenis penyakit hemofilia yang paling umum. Hemofilia A terjadi karena kurangnya faktor pembekuan 8 (faktor  VIII). Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan penderita hemifila A sekitar 10 dari 100.000 orang.

2. Hemofilia B

Hemofilia B terjadi karena seseorang tidak cukup memiliki faktor pembekuan 9 (fakto IX). Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan penderita hemifila B di Amerika Serikat sekitar 3 dari 100.000 orang.

3. Hemofilia C

Hemofilia C adalah jenis penyakit hemofilia yang paling langka diantar jenis lainnya. Hemofilia C terjadi karena kurangnya faktor 11 (faktor XI) dalam tubuh seseorang yang mengidap penyakit ini. Hemofilia C dikenal juga sebagai defisiensi faktor XI, hemofilia C hanya menyerang 1 dari 100.000 orang.

Kenali Gejala Hemofilia

  • Muncul memar besar atau hematoma setelah mengalami cedera ringan. Memar yang muncul merupakan tanda terjadinya perdarahan di bawah kulit.
  • Perdarahan dengan jangka waktu yang lama, misalnya perdarahan setelah operasi, perawatan gigi, atau perdarahan karena jari yang terluka.
  • Terjadi perdarahan tanpa adanya cedera misalnya terjadi mimisan secara tiba-tiba.
  • Nyeri sendi di pergelangan kaki, lutut, pinggul dan bahu akibat terjadinya perdarahan dalam. Pada sendi-sendi tersebut akan terasa nyeri, bengkak, atau panas saat disentuh.
  • Perdarahan yang terjadi di otak, orang yang mengalaminya akan merasa sakit kepala terus-menerus, penglihatan kabur, dan terasa sangat mengantuk.

Kategori Penderita Hemofilia

  • Hemofilia ringan, orang yang menderita hemofilia ringan memiliki kadar faktor pembekuan 5% sampai 30 % dari jumlah normal faktor pembekuan.
  • Hemofilia sedang, orang yang masuk dalam kategori hemofilia sedang memiliki kadar faktor pembekuan 1% sampai 5% dari jumlah faktor pembekuan normal.
  • Hemofilia berat, orang dengan kategori hemofilia berat memiliki kadar faktor pembekuan kurang dari 1% jumlah normal.

Pemeriksaan Penyakit Hemofilia

1. Hitung darah lengkap

Hitung darah lengkap atau Complete Blood Count (CBC) adalah tes untuk mengukur kadar hemoglobin, jumlah dan ukuran sel darah merah, juga mengukur jumlah sel darah putih dan trombosit. Hasil CBC pada penderita hemofilia akan normal kecuali penderita mengalami perdarahan hebat yang bisa menurukan jumlah sel darah merah dan hemoglobin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline