Prabowo Minta Wiranto, Luhut Panjaitan dan Agum Gumelar untuk bersikap kesatria. Meski lebih junior, dia minta mereka tak terus menerus memfitnah dirinya.
Hal itu ditunjukkan pihak Prabowo dengan mengirimkan sms. Yang mengirimkan itu adalah mantan Kasum TNI Letjen Purn Suryo Prabowo kepada Wiranto, Luhut Panjaitan dan Agum Gumelar. Tiga Jenderal ini memang pendukung PDIP dan Jokowi. Suryo Prabowo merupakan anggota tim pemenangan Prabowo – Hatta Rajasa. Dia pernah mengumpulkan sekitar 100 Jenderal mendukung Prabowo.
SMS Suryo Prabowo itu berisi imbauan agar tidak lagi memfitnah capres Prabowo Subianto dengan opini negatif. Ia meminta para purnawirawan senior tidak membuat cerita fiktif yang menjelekkan Prabowo Subianto. "Berikan contoh kepada para juniormu dan Rakyat Indonesia cara berkompetisi yang sehat sebagaimana layaknya sebagai seorang ksatria," ujarnya.
Pasca kerusuhan 1998 Prabowo berstigma buruk. Tak hanya berkembang di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Hujatan terus menerus diterima Prabowo sehingga dia harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan hidupnya. Hal itu diperparah oleh seniornya ketika di Akademi Militer yang tidak terbuka menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Wiranto, misalnya terus menerus menutupi apa yang terjadi di tahun 1998. Wiranto menganggap Prabowo adalah rival terberatnya untuk mendapat kepercayaan dari Presiden Indonesia waktu itu, Soeharto. Mulai dari kasus penculikan sampai kerusuhan 1998. Dia sengaja menutupi kenyataan bahwa yang mengijinkan membuka gerbang DPR bagi mahasiswa adalah dirinya. Ingat bahwa militer bekerja atas dasar perintah.
Ada lima hal yang sering dijadikan bahan firnah mereka terhadap Prabowo, yaitu soal HAM, perbuatan tercela, dwikewarganegaraan, soal hutang dan masalah istri. Semua hal ini adalah fitnah semata. KPU malah pernah mengklarifikasi bahwa tuduhan soal dwikewarganegaraan Prabowo adalah tidak benar.
Berikut penggalan SMS yang dikirim Suryo Prabowo:
KPU menyatakan Prabowo MEMENUHI SYARAT sebagai CAPRES (Kep KPU no : 453/KPPS/KPU) ini berarti bahwa PRABOWO:
1. Bukan pelanggar HAM,
2. Tdk pernah melakukan perbuatan tercela,
3. Bukan berdwikewarga-negaraan,
4. Tidak punya hutang,
5. Tidak harus beristri.
Lebih jauh, ini bukan kali pertama bagi Prabowo mencalonkan diri menjadi Presiden. Pada 2009 lalu, Prabowo mendampingi Megawati, maju menjadi pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Jika mau fair hal ini tak perlu dipermasalahkan lagi.
Kini ketika dia harus berseberangan dengan Megawati, para Jenderal dibelakangnya tak henti-hentinya difitnah dengan hal-hal yang tidak benar. Kesatrialah Jenderal !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H