Kurangnya rasa percaya diri kerap kali dialami oleh sebagian besar anak di Indonnesia. Krisis percaya diri tersebut mempengaruhi prestasi anak menjadi semakin berkurang. Pada kenyataannya, banyak anak yang rendah diri dan bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan guru sebelum mereka mencobanya. Meskipun teman-temannya percaya dia memiliki kemampuan untuk menanggapi atau mengambil tindakan, ketakutan masih mengalahkan keberaniannya. Banyak anak yang akhirnya menunjuk temannya daripada inisiatif sendiri untuk melakukan suatu hal, mulai dari hal kecil seperti bertanya saat kesulitan mengerjakan tugas pada guru hingga hal yang lebih kompleks. Anak-anak terkadang merasa rendah diri atau tidak percaya terhadap kemampuan mereka karena mereka merasa tidak percaya pada diri mereka sendiri dan memiliki pengetahuan yang terbatas. Akibatnya, anak-anak menjadi cenderung menutup diri dan enggan untuk bergaul.
Pentingnya Rasa Percaya Diri
Kepercayaan diri menurut Pearce adalah tindakan, kegiatan, dan upaya untuk bertindak daripada pasif dan menghindari keadaan. Jika anak berani melakukan sesuatu yang baik bagi dirinya sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan mereka, dan jika mereka juga berani melakukannya tanpa ragu dan selalu berpikir positif, maka anak tersebut dapat dianggap percaya diri. Anak-anak yang percaya diri mampu menyelesaikan tugas-tugas yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka sendiri tanpa bergantung pada bantuan orang lain.
Kepercayaan diri adalah fondasi penting bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi orang yang percaya pada kemampuan mereka sendiri dan mampu menghadapi tantangan hidup. Drama adalah cara yang efektif dan menyenangkan untuk membangun kepercayaan diri. Anak-anak tidak hanya menikmati kegiatan ini, tetapi juga memiliki kesempatan untuk belajar berbicara, bekerja sama, dan berkomunikasi secara bebas.
Mengapa Drama di Sekolah Dasar Penting?
Drama memungkinkan anak-anak untuk keluar dari zona nyaman mereka. Dengan memainkan peran tertentu, mereka belajar mengekspresikan emosi, berbicara di depan orang lain, dan memahami sudut pandang yang berbeda. Semua ini adalah keterampilan penting untuk mengasah kepercayaan diri.
Di usia sekolah dasar, anak-anak sedang dalam tahap perkembangan di mana rasa percaya diri mereka mudah terbentuk sekaligus rapuh. Melalui drama, mereka diajak untuk:
- Berani Tampil di Depan Umum. Anak-anak yang awalnya pemalu akan didorong untuk tampil di depan teman-temannya. Meski mungkin awalnya terasa menakutkan, pengalaman ini membantu mereka mengatasi rasa takut dan membangun keberanian.
- Berlatih Kerja Sama, Drama mengajarkan pentingnya kerja sama tim. Dalam prosesnya, anak-anak belajar bahwa setiap peran, besar atau kecil, memiliki nilai yang sama. Hal ini mengajarkan mereka untuk saling menghargai dan mempercayai diri sendiri dalam memberikan kontribusi.
- Mengasah Kemampuan Ekspresi, Melalui dialog, gerakan tubuh, dan ekspresi wajah, anak-anak belajar untuk menyampaikan perasaan dengan lebih baik. Kemampuan ini sangat penting untuk berkomunikasi secara efektif.
Contoh naskah drama anak
Di sebuah desa kecil, hiduplah Bimo, Rani, dan Dika. Mereka sering bermain di kebun Pak Tani yang hijau dan asri. Namun suatu hari, mereka menemukan masalah besar.
(Bimo, Rani, dan Dika masuk ke kebun dengan wajah bingung.)
Bimo : "Lihat ini! Sampah ada di mana-mana. Kebun Pak Tani jadi kotor sekali."