Lihat ke Halaman Asli

Soal Ujian Nasional pada Tahun 2018 Tidak Lagi Pilihan Ganda Melainkan Esai

Diperbarui: 17 Juni 2017   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseoang atau kelompok orang dalam usaha pendewasaan manusia melalui upaya pengajaran dan peltihan baik dalam proses, cara, perbuatan mendidik. Dan bisa di katakan bahwa pendidikan adalah segenap bentuk pelatihan yang diberi kan secara terotganisasi dan berjenjang baik yang bersifat umum maupun yang bersipat khusus yang menyangkut dengan ilmu pengetahuan

Menteri pendidikan dan kebudayaan (permendikbud) menyebutkan bahwa soal ujian naisonal pada tahun 2018 tidak lagi pilihan ganda melain kan esai. “ kami berusaha, mulai tahuan depan soal UN tidak lagi pilihan ganda. sehingga dapat mengukur level kognisi siswa lebih mendalam“ ujar kepala pusat penilaian pendiikan kemdikbud, Nizam, dalam konferensi pers di Jakarta, kamis.

Dilansir dari laman antara, mulai soal UN yang esai, lanjut dia, juga dapat mengukur ketuntasan belajar siswa. Meski pun saat ini, baik guru maupun siswa belum sepenuhnya menyadari bahwa UN dapat mengukur ketuntasan belajar siswa.

Dalam konferensi persitu juga di jelaskan jumlah satuan pendidikan yang mengikuti UNBK untuk jenjang SMP yakni sebanyak 8.879 SMP, 1.970 MTS, 198 SMP terbuka, serta 693 PBKM.

UNBK SMP di ikuti oleh 1.349.744 siswa. Meski pun demikian, dari segi persentase sekolah dan siswa UNBK jenjang SMP masih lebih rendah dari jenjang atasanya, yakni 32 persen, karena jumlah siswa SMP/MTS juah lebih banyak. Peserta ujian nasional jenjeng SMP yang dilayani dengan kertas dan pensil (UNKP) sebnaya 2.855.633 siswa.

Nizam menjelaskan pada pelaksanaan UN SMP pada tahaun ini, relative sepi dari isu tentang kebocoran dan kecurangan pelaksanaan UN. Indeks Integrasi UN (IIUN) meningkat sebesar 8,31 Poni. Namun untuk nilai rata-rata UN SMP menglami penurunan sebanyak 4,36.

Namun semikian, sekolah-sekolah yang dulu telah mengikuti UNBK dan tahun ini tetap menggunkan UNBK tidak menunjukkan penurunan yang signifikan, justru reratanya pada mata pelajaran matematika mengalami peningkatan.

Demikian pada sekolah yang tahaun lalau memiliki IIUN tinggi dan tahaun ini tetap tinggi indeksnya tidak mengalami perubahan yang berarti. Sementara sekolah sekolah yang dulunya bermasalah, dengan IIUN rendah dan tahaun iniberaliggke UNBK cenderung mengalami penurunan signifikan.

Dirjen pendidikan dasar dan menengah mendikbud, Hamid Muhammad, mengatakan ketetntuan belajar tidakhnaya di ukur melalui nilai namun proses yang harus di capai siswa (source:Antara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline