Lihat ke Halaman Asli

Sekilas Mengenai James Eagan Holmes, Pelaku Penembakan Masal di Colorado

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga orang Indonesia menjadi korban insiden penembakan pada saat pemutaran film Batman terbaru di Bioskop Theater 16 Century di Aurora, Colorado, pada hari Jumat 12 Juli 2012 lalu. Ketiga korban tersebut adalah sebuah keluarga, Anggiat M Situmeang, 44  tahun , Paulina Rita Situmeang, 44  tahun , dan Prodeo Et Patria Situmeang, 14 tahun.

Anggiat menderita memar setelah terkena pecahan dinding akibat tembakan yang membabi buta, sementara istri dan anaknya tertembak peluru. Rita, sang ibu, ditembak di lengan kiri dan kaki, dan saat ini sedang dirawat di Medical Center Denver, sementara Prodeo, sang anak, ditembak di bagian belakang, saat ini menjalani perawatan yang intensif di Rumah Sakit Universitas Colorado. Polisi Colorado melaporkan bahwa 12 orang tewas dan 71 orang lainnya luka-luka dalam insiden itu. 10 orang tewas di tempat, sementara 2 orang lainnya meninggal di Rumah Sakit.

Pada hari Jumat pukul 00:30 waktu setempat, seorang pria tiba-tiba saja melakukan penembakan secara acak didalam Bioskop tersebut, 15 menit saat film, The Dark Knight Rises, dimulai. Si Penembak tersebut diindikasi mengidap kelainan jiwa karena menganggap dirinya sebagai "Joker", musuh Batman di Film The Dark Knight Rises tersebut.

Pria tersebut diidentifikasikan sebagai James Eagan Holmes, 24 tahun, bersenjatakan senapan serbu AR-15, 20-gauge shotgun Remington dan 40 kaliber Glock. Senjata lainnya ditemukan di mobilnya, Hyundai putih yang diparkir dibelakang gedung.

Pada saat film itu berlangsung, ia pergi ke pintu keluar belakang, mengokang senjata. Saat ia kembali masuk, ia melemparkan kaleng sebelum mulai menembak. Para penonton bioskop berteriak panik buru-buru melarikan diri dari pria bersenjata tersebut yang menembak secara acak sambil berjalan melangkah keluar Bioskop. Holmes menyerah tanpa perlawanan dalam waktu tujuh menit setelah penembakan itu.

Saksi mata melaporkan tersangka pertama kali menembak ke udara, kemudian mulai menembaki orang-orang. Holmes terlihat begitu tenang ketika melakukannya. Dia memakai pakaian hitam mengenakan masker gas untuk melindungi kepalanya. Jennifer Seeger, yang selamat dari serangan itu, mengatakan ia melihat orang itu dan berpikir ini adalah bagian dari hiburan untuk debut film itu.

Sejauh ini 200 orang saksi telah diwawancarai oleh Kepolisian Colorado. FBI juga turun tangan melakukan penyelidikan terhadap motif penembakan tersebut. Pelaku penembakan, James Eagan Holmes, tumbuh dan besar di San Diego. Dia pernah kena tilang pada bulan Oktober 2011 lalu di Aurora. Apartemen tempat tinggal Holmes ditemukan banyak campuran cairan Kimia dan bahan peledak lainnya. FBI juga menemukan 100 butir amunisi, dan senapan AR-15. Senjata-senjata tersebut dibeli Holmes secara resmi di toko senjata di Denver.


FBI menemukan fakta terbaru bahwa Holmes juga pernah baru ditolak tiga orang wanita berbeda dalam situs dewasa. Penolakan tersebut terjadi satu hari sebelum dia melakukan penembakan brutal tersebut. Holmes merupakan member prabayar dari situs dewasa tersebut. FBI menghubungi ketiga wanita tersebut, dan mereka mengaku menolak ajakan kencan Holmes karena tidak tertarik dengan Holmes.

Profil Holmes dalam situs dewasa tersebut menggambarkan dirinya adalah pria yang mencari wanita yang mau berhubungan seks dengannya. Juru bicara Pentagon mengatakan bahwa Holmes adalah seorang kandidat doktor di ilmu saraf University of Colorado di Denver di Aurora. Aurora, adalah bagian dari metropolitan Denver, sekitar 17 mil dari Littleton, Colorado.

Warner Bros, perusahaan pembuat film itu prihatin dengan insiden tersebut. Warner Bros akhirnya membatalkan film perdana, Paris premier, akibat dari insiden tersebut. Sementara itu Polisi New York, Komisaris Raymond Kelly, menegaskan akan mengawasi seluruh pemutaran Film "The Dark Knight" untuk mencegah penembakan yang sama.


Christian Bale, Pemeran Batman di film The Dark Knight Rises tersebut, meletakkan sebuket bunga di TKP penembakan brutal tersebut. Bale juga mengunjungi langsung para korban yang tengah dirawat di Medical Center Aurora. Bale datang bukan atas perwakilan Warner Bros, namun adalah inisiatifnya sendiri sebagai bentuk simpatinya kepada para korban. Dalam kunjungannya, Bale ditemani sang istri, Sibi Blazic.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline