Lihat ke Halaman Asli

Sosialisasi Pupuk Organik oleh Mahasiswa KKN Univet

Diperbarui: 28 Agustus 2021   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Wonogiri-Seorang mahasiswa Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo tengah menjalankan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang bertemakan Mas Jali (Mahasiswa Jaga Lingkungan), dibimbing oleh DPL Rosita Dewati, S.P,. M.P, mulai dari tanggal 16 Agustus 2021-30 September 2021. Mahasiswa itu bernama Yunita Isnaini, program studi Agribisnis fakultas Pertanian. KKN yang dia lakukan bertepatan di dusun Keblokan RT 03 RW 08, desa Sendangijo, Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah.

KKN kali ini jauh berbeda dari tahun sebelum pandemi, di mana biasanya kelompok KKN terdiri dari beberapa mahasiswa berbeda prodi atau bahkan fakultas. Namun kali ini dilakukan secara individu. Yunita tidak merasa keberatan akan hal itu, ia masih semangat menjalankannya.

Di masa pandemi covid-19 ini banyak orang mengeluhkan pendapatan yang semakin sempit, sedang kebutuhan semakin banyak. Baru-baru ini harga pupuk kimia juga mengalami kenaikan harga, sehingga banyak petani yang mengeluhkannya. Dari sini Yunita berpikir untuk menggunakan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia. Bertepatan RT 03 sudah memiliki pekarangannya sendiri dan memanfaatkannya untuk kepentingan desa. Lahan yang mereka gunakan sebagai pekarangan tidak begitu luas, akan lebih baik jika membuat pupuk organik secara mandiri.

"Daerah Wonogiri khususnya desa Sendangijo memiliki air yang berlimpah. Pupuk organik selain baik untuk tanaman juga baik untuk lingkungan. Penggunaan pupuk organik jangka panjang meningkatkan kesuburan tanah," terang Yunita selaku mahasiswa KKN.

Yunita melakukan sosialisasi mengenai manfaat, apa itu pupuk organik, bahan, dan bagaimana cara membuatnya. Setelahnya ia langsung praktik ke lapangan bersama warga RT 03 yang bertepatan di waktu kerja bakti desa.

Penggunaan pupuk organik secara setimbang akan meningkatkan produksi tanaman. Peningkatan produksi juga meningkatkan sisa-sisa tanaman (daun, batang, dan akar) yang tertinggal atau dapat dikembalikan ke tanah. Selain memiliki manfaat yang melimpah, mereka juga bisa membuatnya sendiri. Warga RT 03 sangat antusias menanggapi hal ini, mereka menyambut mahasiswa KKN dengan tangan terbuka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline