Lihat ke Halaman Asli

Yunita Dashari

Mahasiswa/Fakultas Hukum/Universitas Airlangga

Review The Devil Wears Prada: Menjadi Pacar yang Selalu Butuh Perhatian Tidak Selamanya Baik

Diperbarui: 20 Juni 2024   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Andrea Sach menunjukan tiga perjuangan yaitu perjuangan untuk hidup, perjuangan meraih mimpi dan perjuangan untuk mendapatkan cinta.


CHAPTER I
Dalam perjuangan untuk hidup, Andrea bertekad untuk tidak membiarkan perlakuan tidak baik Miranda menghentikannya dari pekerjaan dan melakukan makan malam bersama ayahnya, meskipun dengan jadwal pekerjaannya yang padat. Andrea mencoba untuk meyakinkan ayahnya agar membiarkan dirinya tetap bekerja dibawah naungan Miranda Priestly.

CHAPTER II
Dalam perjuangan meraih mimpi, Andrea yang mengorbankan pertemuan yang jarang dia lakukan bersama dengan ayahnya hanya untuk memulangkan Miranda kembali ke New York. Pula terdapat scene di mana Andrea mengucapkan, "Great. I have to get the impossible manuscript in four hours. And Smith and Wollensky's doesn't open until 11.30. How am I supposed to get the steak?", ini menggambarkan keberanian Andrea untuk melakukan pekerjaannya dengan baik. Andrea membeli makan siang Miranda Priestly sambil berlari sembari mencari cara untuk mendapatkan naskah kedelapan Harry Potter yang belum terbit dalam waktu empat jam, mengesampingkan rasa kekecewaanya dan tetap menjalin persahabatan dengan teman-teman yang tidak memberi dukungan terhadap pekerjaannya, dan memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Nate yang sangat dia hargai. Semua ini Andrea lakukan demi meraih mimpinya.

CHAPTER III
Dalam perjuangan untuk mendapatkan cinta, digambarkan melalui tindakan Andrea ketika dirinya memeluk Nate sebagai permintaan maaf secara tidak langsung, karena sudah membatalkan rencananya untuk berhenti dari pekerjaannya. Andrea juga berusaha untuk tetap menjalin hubungan dengan Nate, walaupun hubungan percintaan mereka sudah berakhir.

Karakter seorang Nate dalam film ini diceritakan sebagai pacar yang memiliki keinginan untuk selalu diperhatikan ketika menjalankan relationship, sebenarnya hal ini merupakan tindakan manusiawi. Namun, saat keinginan untuk selalu diperhatikan ini berubah menjadi tindakan yang mengekang, maka tidak dapat dipungkiri bahwa keinginan untuk diperhatikan ini berkembang menjadi toxic behaviour yang berdasar pada keegoisan.

Karakter seorang Nate dalam film ini diceritakan sebagai pacar yang memiliki keinginan untuk selalu diperhatikan dalam menjalankan relationship, sebenarnya hal ini merupakan tindakan manusiawi. Namun, saat keinginan untuk selalu diperhatikan ini menjadi tindakan yang mengekang, maka tidak dapat dipungkiri bahwa ini merupakan wujud keegoisan.

Keegoisan yang ditunjukkan Nate dalam film ini terinspirasi dari sistem patriarki yang ada di lingkungan sosial kita. Keegoisan Nate yang kemudian membuat Andrea meninggalkan pekerjaannya merupakan representasi sistem patriarki yang menuntut seorang wanita untuk tidak memiliki karir di dunia pekerjaan.

Bercermin dari Nate, kita seharusnya mendukung segala keputusan baik yang telah diambil oleh perempuan-perempuan di sekitar kita untuk diri mereka sendiri. Kita sebagai manusia bisa belajar untuk saling menjaga dan memberikan dukungan kepada perempuan yang berada disekitar kita untuk tetap berjuang mencapai impian mereka. Dengan begini, kesetaraan dan kesejahteraan gender akan terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline