Lihat ke Halaman Asli

Mayun May

Yuni Maulidiyah

Gerbong-gerbong Rinduku

Diperbarui: 4 Januari 2019   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desis masinis berjarak mendekat
Meletupkan suara asap pada rel besi menggerigi
Sejenak kakimu terhenti --dihadapku
Peluit panjang menepi pula
Kau tanya "Apakah kau rindu?"
Roda-roda tersenyum simpul
Per mendengkur dibadan sepur.
Kereta cepat kilat pergi lagi
Pelumas mempercepatnya
Ku terpecut oleh rimbunan orang --duduk di gundukan tempatmu mengeluh
Kau bertanya nyinyir
Ku berbisik nyengir "Ku tak menunggu kau!
Daku rindu pada ramai gerbong-gerbong antrean bertiket,
daku rindu harum karat besi pada tulang stasiun ini!"
Mojokerto, 10 April 2017

Puisi ini dimuat dalam buku antologi bersama yang berjudul Kereta Kelana pada tahun 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline