Subang - Puluhan hektar lahan sawah di Subang terserang hama, tak terkecuali area persawahan di desa Karanghegar, Kec. Pabuaran. Hal ini disebabkan oleh hama penggerek batang kuning pada padi atau yang lebih dikenal dengan nama PBPK
Mahasiswa IPB University yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi Desa Karanghegar gelar "Sosialisasi Pengendalian Terpadu Hama Penggerek Batang Padi" pada 13 Juli 2023 di Aula Kantor Desa Karanghegar, Kec. Pabuaran, Kab. Subang.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Karanghegar, Kepala Tiap Dusun, Kelompok Tani setempat, serta perwakilan dari Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kec. Pabuaran, Hidayat.
Materi tentang hama penggerek padi ini disampaikan oleh Dhiva Syafa Quamilla yang merupakan mahasiswa jurusan Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, IPB University. Sebelumnya Dhiva bersama timnya sudah melakukan survei ke lahan persawahan petani dan ditemukan sampel tanaman yang terserang hama penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas).
Tanda-tanda tanaman padi yang terserang hama ini dapat dilihat dari daun-daun pucuk tengah yang tidak membuka, serta berubah warna menjadi coklat dan mengering.
Ketika menjadi narasumber, Dhiva Syafa Quamilla atau yang akrab disapa Dhiva ini membahas tentang kasus permasalahan pertanian yang ada di Desa Karanghegar beserta beberapa solusi penanganannya. Dalam pemaparannya, Dhiva juga menambahkan bahwa terdapat empat prinsip pengelolaan hama terpadu, diantaranya budidaya tanaman sehat, peningkatan musuh alami, pengamatan secara rutin, dan petani sebagai ahli.
Selain menyampaikan materi terkait penanganan hama penggerek batang padi kuning, mahasiswa KKNT-I IPB University juga menyampaikan terkait pembuatan "Bioimunisasi Benih Padi dengan PGPR dan Cendawan Endofit" yang memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan ketahanan tanaman, meningkatkan produktivitas padi, dan menurunkan biaya produksi.