Jangan pungkiri penatmu
kita ini adalah amoeba
yang terkecil dan membelah banyak
yang tersingkir tetapi bersuara lengking
meringkuk di bawah kekuasaan tanya
terwakili oleh pilihan yang salah
kita adalah korban cita-cita kepentingan
yang tertindas dan terus digilas
Teruslah membelah menjadi debu
penuhi bathin dengan pengorbanan
karena diam adalah cara
membangun luapan yang penuh amarah
dan setelahnya semuanya telah menjadi puing
menjadi darah yang tercurah
membasuh kebusukkan
menelanjangi tipu daya
melawan pengingkaran
Kebenaran dan keadilan adalah pedoman
kemenangan menjadi cita-cita
permusywaratan kembali menjadi hakekat
keseimbangan dicipta merata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H