Lihat ke Halaman Asli

Amoeba

Diperbarui: 8 Juli 2017   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan pungkiri penatmu
kita ini adalah amoeba
yang terkecil dan membelah banyak
yang tersingkir tetapi bersuara lengking
meringkuk di bawah kekuasaan tanya
terwakili oleh pilihan yang salah
kita adalah korban cita-cita kepentingan
yang tertindas dan terus digilas

Teruslah membelah menjadi debu
penuhi bathin dengan pengorbanan
karena diam adalah cara
membangun luapan yang penuh amarah
dan setelahnya semuanya telah menjadi puing
menjadi darah yang tercurah
membasuh kebusukkan
menelanjangi tipu daya
melawan pengingkaran

Kebenaran dan keadilan adalah pedoman
kemenangan menjadi cita-cita
permusywaratan kembali menjadi hakekat
keseimbangan dicipta merata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline