Sewaktu sekolah mungkin pada tingkat SD, SMP, bahkan SMA tentunya kita tidak asing dengan sejarah yang meceritakan tentang raja kerajaan-kerajaan di nusantara yang berdiri, mengusai, berjaya, dan akhirnya lenyap akibat perang. Novel Arok dedes dapat menggambarkan secara nyata bagimana seorang akuwu yang diceritakan hebat dalam berperang dan kejam dalam memimpin dapat dikalahkan dengan mudah oleh pemuda yang bernama Arok. Tokoh penting dalam novel tersebut menurut saya adalah Arok, Ken Dedes, Tunggul Ametung, dan Dang Hyang Lohgawe.
Sebelum lebih lanjut menceritakan bagaimana gambaran setiap individu, ada beberapa hal yang membuat saya tertarik dengan novel tersebut. Pertama pada waktu membaca novel tersebut seakan-akan Pram menuliskan hal yang masih relevan saat ini, misalnya bagiamana individu terutama masyarakat Hindu harus selaras dengan alam.
Hal tersebut relevan beberapa hari ini dengan headline surat kabar nasional yang menggambarkan bagaimana penduduk Karangasem Bali berdoa karena peningkatan aktivitas gunung agung. Selain itu novel ini membuat saya tidak ingin berhenti untuk membaca, meski ada beberapa istilah asing novel ini membuat penasaran dan bertanya-tanya tentang kelanjutan setiap cerita.
Awalnya saya kurang begitu memahami bagaimana alur yang dituliskan oleh Pram, memasuki judul ketiga saya memahami bagaiamana Pram secara cerdas menceritakan detail setiap cerita dengan alur yang semakin lama dapat mudah dipahami. Selanjutnya saya akan menggambarkan bagaimana setiap individu yang dominan dalam novel tersebut yaitu Arok, Ken Dedes, Tunggul Ametung, dan Dang Hyang Lohgawe.
Arok
Arok adalah tokoh utama dalam novel ini. Seorang remaja yang digambarkan tidak jelas darimana ia berasal dan tidak jelas siapa bapak ibunya. Diasuh oleh beberapa orang sebelum ia dikirimkan ke guru-guru yang pada akhirnya membuat ia menjadi sangat hebat karena kecerdasannya. Ia seorang individu yang jenius, sehingga dalam mempelajari ilmu-ilmu baru dapat dengan sangat cepat. Meski pada awalnya ia bersama teman-temannya merupakan seorang perampok akan tetapi ia mempunyai misi mulia yaitu membebaskan semua dari perbudakan Tumapel. Sebagai seorang pemimpin Arok merupakan seorang pribadi yang bijaksana dan mempunyai kharisma yang besar, sehingga ketika ia bertemu dengan banyak orang dengan mudah orang baru percaya kepadanya.
Menurut saya Arok sosok yang sangat cerdik dibandingkan teman sebayanya, akan tetapi kecerdikannya merupakan petuah dari gurunya Dang Hyang Logawe. Menurut saya Dang Hyang Logawe yang membuat seorang Arok dapat menguasai egonya sehingga dalam menjalankan sesuatu ia tidak terburu-buru yang memembuat segala keputusan yang ia buat sesuai. Arok juga seorang yang patuh bahkan kesan saya pada akhir-akhir ia merupakan individu yang manutan atau menuruti perintah yang ia anggap lebih tinggi. Hal ini sangat terlihat pada akhir ketika arok mesti harus di gertak Dang Hyang Logawe untuk berbicara didepan pengikutnya untuk menyatakan kekuasannya.
Dedes
Merupakan anak Mpu Parwa seorang Brahmani yang artinya terpelajar. Dedes suatu ketika di culik oleh Tunggul Ametung untuk dijadikan prameswari atau istri seorang penguasa. Dedes tampak sedih dengan ceritakan bahwa ia hanya berdiam diri dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Setiap hari ia hanya menangis karena teringat oleh ayahnya dan ia juga merasa hina di pinang oleh seorang Tunggul Ametung yang tidak setara dengannya. Ia menganggap Tunggul Ametung seorang bodoh yang seharusnya tidak layak menjadi ayah untuk anak-anaknya kelak. Sampai pada hari dimana ia diangkat menjadi seorang prameswari ia masih sangat sedih bahkan seakan akan menyalahkan dirinya yang tidak bisa berbuat apapun untuk hidupnya.
Meski pada awalnya ia sedih, lambat laun ia menikmati dirinya sebagai seorang istri penguasa yang dapat semena-mena memerintahkan dan mendapatkan apapun yang ia mau dalam sekejap. Suatu ketika ada pemuda yang datang membawa pasukannya untuk mengabdi kepada Tunggul Ametung dan Dedes memahami bahwa pemuda bernama Arok yang kelak akan menyelamatkannya dan menggulingkan kekuasaan Tunggul Ametung. Pertama kali melihat pemuda yang lebih pintar darinya, Dedes langsung jatuh hati dan mempunyai harapan besar. Akan tetapi harapan itu nampak sirna, bukannya kebahagiaan yang diperoleh oleh seorang prameswari akan tetapi kesedihan yang berlanjut.
Ketika sang Akuwu sudah dibunuh sehingga kekuasaan jatuh pada seorang yang baru yaitu seorang pemuda bernama Arok. Besar harapan Dedes untuk menjadi seorang prameswari yang tunggal bersama Arok. Dedes tidak menyadari bahwa Arok sudah mempunyai istri yang juga mengandung seorang bayi sama sepertinya.