Lihat ke Halaman Asli

Yuni Arti

Mahasiswa di Falkutas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura, Pontianak

Bisnis

Diperbarui: 20 Mei 2018   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menciptakan peluang bisnis tidak sulit. Dengan sepintas berpikir saja kita sudah dapat menciptakan suatu bisnis. Yang sulit itu adalah menjalankannya. Ketika kita sudah berani mengambil langkah untuk terjun kedunia bisnis, kita juga harus siap betempur didunia bisnis. Dalam dunia bisnis kita pasti akan menghadapi persaingan pasar. Karena itu kita harus membuat sesuatu yang dapat menarik minat para pembeli. Dari sesuatu yang sudah ada kemudian kita kembangkan seperti pendauran ulang barang bekas yang sudah tidak layak digukan(contoh: sedotan, kantong kresek, koran, dll) maupun sesuatu yang baru yang akan kita ciptakan (conto: membuat design gaun sediri, menjual kueh, restoran, dll ).

Bagaimana cara membuat bisnis yang kita jalankan menjadi sukses? Sebelum membentuk suatu bisnis sebaiknya kita melakukan sebuah survei pasar, agar kita dapat menentukan target dari dalam pembenukan bisnis yang  akan kita jalankan dan mengetahui apa yang dibutuhkan atau sesuatu yang dicari oleh konsumen, juga kita dapat meminimalisir persaingan yang terjadi di pasar. Dari survei pasar tentu kita mendapatkan ide-ide yang dapat kita jadikan bahan dalam memciptaan suatu bisnis. Karena dalam menciptakan bisnis diperlukannya ide kreatif dan inovatif. Ketika kita sudah memiliki ide untuk menciptakan suatu bisnis, maka memulai membentuk dan menjalankan usaha kita.

Daerah Kalimantan Barat termaksud salah satu  daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang di antaranya dapat dan sering di layari. Bebrapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan. SDA (sumber daya alam) yang dimiliki daerah ini sangat berlimpah. Dengan luas wilayah 146.807 km2 , sumber daya alam kalimantan barat diyakini mampu diolah untuk menghidupi masyarakat lokal setempat. 

Prospek ekonomi ini bertambah cerah setelah sejak tahun 1980-an memulai dikembangkan perkebunan kelapa sawit besar-besaran dengan menggunakan pola perkebunan inti rakyat (PIR). Hingga kini tercatat 120 perusahaan mengembangkan areal seluas 700.000 hektar dari 2,1 juta hektar yang dicadangkan. Sukses pengelolahan potensi SDA membuat penerimaan nilai pajak kalimantan barat mencapai sekitar Rp. 2.021.000.000.000/tahun atau menempati nomor urut 5(lima) dalam konstribusi pendapatan nasional. Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 1994 sebesar 7,45% dan pada tahun 1995 menjadi 9,50%.

Akan tetapi semua data dan angka yang menyebut kesuksesan kalimantan barat ini tak diimbangi dengan upaya pemerataan kesejahteraan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat atau kurangnya sumber daya manusia (SDM). Buktinya, hasil penelitian dan kajian BAPPENAS tahun 1997 tentang kesejahteraan rakyat, kalimantan barat ternyata tergolong daerah yang sangat miskin, yakni nomor 25 dari 27 provinsi.

Hal ini perlu kita tinjau kembali, karena peran mahasiswa sangatlah besar dalam meningkatkan SDM maupun SDA di tanah kalimantan ini. Minimnya pengetahuan masyarakat akan penting nya meningkatkan kualitas ataupun kuantitas SDM (sumber daya manusia) sangat berpengaruh dengan peningkatan SDM, sebab SDM yang melimpah tidak akan bisa dimanfaatkan dengan "maksimal", apabila SDA atau pengetahuan masyarakat tidak di kembangkan atau masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang meningkatkan SDA. Penulis menyadari akan hal yang ini, Dengan luas wilayah 146.807 km2, dan sumber daya melimpah khusus nya dibidang pertanian masih banyak petani-petani yang belum memahami cara meningkatkan kualitas SDA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline