Lihat ke Halaman Asli

yuniar rosyidah

Pembelajar

Tim Pengabdian Prodi S1 Pendidikan IPS Melatih Guru IPS di Kota Malang untuk Pengembangan E-LKPD

Diperbarui: 9 November 2022   16:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri: Sambutan dari ketua pelaksana pelatihan dan workshop Dr. I Nyoman Ruja, S.U

Lahirnya revolusi Industri 4.0 ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut mendorong perubahan pada aktifitas masyarakat menjadi semakin mudah dan cepat dengan adanya bantuan Artifisial Inteligent-AI (kecerdasan buatan) dengan bantuan robot dan IOT. Pendapat tersebut didukung oleh pernyataan Imron et al., (2022) yang menyatakan ICT saat ini telah mengambil alih pekerjaan manusia. Lebih lanjut ia menyatakan dengan adanya ICT pada abad 21 ini keterampilan yang diharapkan bukan lagi manual dan procedural, namun lebih ke arah 4C, yakni critical thinking (berpikir kritis), creative (kreatif), communicative (komunikatif) dan collaborative (kolaboratif). Kunci efektifitas terselenggaranya pembelajaran abad 21 ialah dengan penguasaan ICT(Wiradimadja et al., 2021). Oleh karena itu, fenomena ini perlu disambut oleh semua kalangan masyarakat, untuk mendukung percepatan terwujudnya society 5.0 termasuk oleh semua para pendidik di Indonesia. Society 5.0 itu sendiri adalah kelanjutan dari revolusi industry 4.0, yakni kemampuan manusia di era ICT untuk mengembangkan nilai atau innovasi melalui teknologi dan mengurangi kesenjangan-kesenjangan pada kehidupan manusia. Atas dasar teoritis tersebut, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia menggalakan penerapan kerangka TPACK (Technological, Pedagogical, Content Knowledge) dalam dunia pendidikan melalui Permendikbud No. 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti yang menjadi dasar dari Gerakan Literasi Sekolah dan juga Permendikbud No 22 tahun 2016 tentang Standar Proses (Nofrion et al., 2018).

Namun begitu permasalahan saat ini di sekolah adalah standar penguasaan teknologi, literasi, dan media para guru masih rendah (Nofrion et al., 2018). Pernyataan dari Nofrion et al., selaras dengan apa yang ditemukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat Prodi S1 Pendidikan IPS-Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Dr. I Nyoman Ruja, S.U. Para guru IPS di Kota Malang menyatakan masih menggunakan LKPD printed sebagai aktivitas latihan dan evaluasi pembelajaran. Padahal saat ini sudah ada beberapa media elektronik berbasis AI yang dapat digunakan guru sebagai evaluasi pembelajaran. Kondisi tersebut bertolak belakang dengan upaya dari pemerintah dalam penggalakan integrasi teknologi dalam pembelajaran. Penggunaan LKPD printed memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan e-LKPD diantaranya adalah penilaian masih menggunakan pengecekan manual yang tentunya akan memakan tenaga dan waktu yang lebih banyak.

Atas kondisi tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat Prodi S1 Pendidikan IPS menyelenggarakan workshop penyusunan e-LKPD sebagai upaya peningkatan kemampuan pedagogic guru-guru IPS di Kota Malang. Dr. I Nyoman Ruja, S.U. sebagai ketua tim pengabdian menyatakan kegiatan workshop tersebut sebagai wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi dan komitmen kerjasama Prodi S1 Pendidikan IPS dengan MGMP IPS Kota Malang dalam peningkatan bidang akademis.  

“Penyelenggaraan pelatihan dan workshop pengembangan e-LKPD berbasis liveworksheet ini merupakan wujud nyata Tridarma Perguruan Tinggi dari S1 Prodi Pendidikan IPS. Ini juga sebagai bentuk komitmen kami kepada MGMP IPS. Prodi S1 Pendidikan IPS telah memiliki kesepakatan Kerjasama MOU yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Salah satu poin kerjasamanya ialah dalam bidang akademis, melaksanakan pelatihan dan worksop sebagai upaya peningkatan kompetensi pedagogic para guru IPS yang ada di Kota Malang. Mudah-mudahan dari pelatihan dan workshop ini para guru mendapatkan pengetahuan baru, keterampilan baru yang nantinya diteramkan dalam pembelajaran. Sebagaimana tuntutan pembelajaran abad 21 yang harus menerapkan teknologi dalam pembelajaran atau yang kita kenal dengan kerangka TPACK” (Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat: Dr. I Nyoman Ruja, S.U.).

Dokpri: Penyampaian materi oleh Muhammad Khoiron, M.Pd.

Peserta pelatihan dan workshop ini di ikuti oleh 32 orang guru IPS yang tersebar di berbagai SMP di Kota Malang. Kegiatan workshop ini bekerja sama dengan MGMP IPS Kota Malang dan juga CV. Dunia Akademisi. Pelaksanaan pelatihan dan workshop diselenggarakan selama empat hari dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan pelatihan dan workshop bagi para guru IPS ini disambut baik oleh MGMP IPS Kota Malang.

“Kami sangat bahagia dengan adanya kegiatan pelatihan dan workshop yang diselenggarakan oleh Prodi S1 Pendidikan IPS. Tentunya pelatihan dan workshop ini sangat penting bagi kami dalam meningkatkan keterampilan mengemas pembelajaran berbasis ICT. Terlebih memang tidak semua guru-guru mampu dalam pengembangan dan menerapkan teknologi dalam pembelajaran. Mudah-mudahan setelah pelatihan dan workshop ini semakin banyak guru yang terbiasa menggunakan ICT dalam pembelajaran.” (Ketua MGMP IPS Kota Malang: Muhammad Munajad, S.Pd., M.M).

Aktivitas pengembangan e-LKPD dipandu oleh Devy Eka Angelica, M.Pd

Tanya-jawab dengan peserta workshop

Semua peserta kegiatan pelatihan dan workshop dapat menyelesaikan pembuatan e-LKPD berbasis Liveworksheet ini. Produk yang berhasil dihasilkan disimpan dalam format file .pdf pada laman berikut: https://bit.um.ac.id/Produk_e-LKPD, sedangkan untuk e-LKPD yang dapat dikerjakan secara online bisa diakses melalui laman https://www.liveworksheets.com.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline