Lihat ke Halaman Asli

Sudah Efektifkah Indonesia dengan Kebijakan Bebas Masker?

Diperbarui: 31 Mei 2022   20:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao


Dalam kenferensi pers terkait pelonggaran penggunaan masker di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada hari Kamis tanggal 17 Mei 2022. Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melonggarkan kebijakan menggunakan masker di luar ruangan . Keputusan tersebut diambil dengan telah melihat penanganan pandemic Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali dalam beberapa waktu terakhir. Namun untuk kegiatan diruangan tertutup dan transportasi public tetap wajib menggunakan masker. Bagi masyarakat yang termasuk kategori rentan, lansia atau memiliki penyakit komorbid, tetap disarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas.

Namun pakar epidemiologi dari Universitas Griffith di Australia, Dicky Budiman menyebut pemerintah terlalu cepat menempuh kebijakan ini, Sebab, tak semua daerah memiliki imunitas yang sama. Imbas dari kebijakan ini dikhawatirkan akan menimbulkan gelombang baru kasus Covid-19 ditengah jangkauan vaksinasi boster yang relative rendah sekitar 20% secara nasional. Sementara negara lain, baru melonggarkan kebijakan melepas masker setelah jangkauan vaksinasi populasi umum dan rentan diatas 50% dan 80%. Menurut Dicky kombinasi cakupan vaksinasi, perilaku sehat masyarakat dan kondisi udara akan membuat pelonggaran masker menjadi kecil resiko.

Meski mendukung kebijakan pemerintah, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban, mewanti-wanti pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Idulfitri, yang baru akan terlihat dua bulan setelah hari Idulfitri. Melihat pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya, biasanya indikasi kenaikan terjadi 27 - 34 hari sesudah hari raya.

"Tolong jangan lupa, kita Indonesia belum lama ini ada mudik yang [berjumlah] lebih dari 77 juta, jadi meski risiko penularan sedikit, kalau kali 70-80 juta tentu angkanya akan bermakna, walaupun itu bisa dikoreksi dengan vaksinasi," kata Zubairi.

"Sampai sekarang kita belum melihat adanya kenaikan kasus. Kalau ditanya apakah akan ada atau tidak, feeling saya ada, karena mobilitas naik lebih tinggi."

"Tetapi selama dibawa treshold positivity rate 5% dan kita juga monitor tiap minggu reproduction rate-nya yang sekarang sudah 1 atau di bawah 1, harusnya ini masih terkendali."

Jadi Sudah Efektifkah Indonesia Dengan Kebijakan Bebas Masker? Berdasarkan informasi di atas, Indonesia belum sepenuhnya bebas dari penggunaan masker. Masker COVID-19 tetap harus digunakan pada kondisi-kondisi tertentu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline