Lihat ke Halaman Asli

Sejarah Awal Kuliahku

Diperbarui: 4 Januari 2017   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebelum saya masuk sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, saya memiliki rencana jika saya kuliah saya akan mengambil jurusan Psikologi. Setelah saya berhasil mengikuti tes, dan berhasil lolos menjadi mahasiswa di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, saya bangga sekali karena di dalam mata kuliah Psikologi Umum, saya bertemu dosen yang professional, pintar, cerdas, dan berpenampilan menarik. Dalam pemberian mata kuliah, beliau memberikan contoh-contoh yang mudah dipahami oleh para mahasiswanya.

Jadi, apa-apa saja yang saya dapatkan dalam mata kuliah Psikologi Umum akan saya terangkan lebih lanjut dalam essay ini. Yang saya dapatkan pertama kali dalam mata kuliah ini adalah pengertian apa itu psikologi dan untuk apa kita mempelajari psikologi. Psikologi mempelajari tentang gejala kejiwaan yang dialami oleh makhluk hidup, sebenarnya kita mempelajari psikologi sangatlah penting untuk memahami tentang gangguan-gangguan jiwa yang dialami terutama oleh manusia.

Sebelumnya saya belum memahami betul tentang psikologi, akan tetapi karena niat saya untuk ingin tahu itu dalam sya jadi lebih semangat dalam memahami lebih dalam tentang psikologi, karena orang yang mempelajari tentang psikologi memiliki jiwa yang netral, damai, dan tentram. Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita pernah menghadapi berbagai macam masalah , terutama yang dialami mahasiswa adalah sering sekali stress karena beban tugas yang diterimanya sangat berat. 

Saya mencoba mempraktekan apa yang telah saya pelajari dari psikologi selama 1 semester ini, ada teman sekamar saya, dia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi. Dia merasa berat pada awal menerima tugas penulisan laporan ketika setiap kali diadakan praktikum, karena banyaknya yang harus ditulis dan target pengumpulan yang tidak panjang, membuat dia terkadang sering mengeluh karena tugas tersebut. Saya coba dekati dia ketika dia termenung, dan saya coba bertanya kepada dia, “apa yang sedang kamu pikirkan?”, dan dia pun menjawab, “aku sedang memikirkan tugas yang menumpuk,dan harus ada 2 laporan lagi yang harus segera dikumpulkan”. 

Dan saya kembali berkata “mas, semua ini adalah kewajiban kita sebagai mahasiswa, karena kita bukanlah siswa, kita harus punya tujuan kuliah disini agar setelah lulus kita bisa menjadi orang yang berbudi luhur dan dapat membanggakan orang tua”. “Kalau memang semua ini merasa berat, cobalah beristirahat terlebih dahulu, beristirahat dengan tenang dan jangan dipikirkan dulu tentang tugas yang kamu terima”. Maka dia mengikuti sugesti saya dank arena hari sudah malam maka sya kembali tidur.

Dan keesokan harinya teman saya sudah bangun dan telah kembali menulis laporannya, dan saya bertanya ,” apa yang kamu rasakan pagi hari ini?”, dia pun menjawab,” saya merasa lebih segar dan lebih bersemangat dalam mengerjakan laporan ini”. Dari sini saya sangat bangga sekali dapat membantu teman saya yang lagi bersusah hati. 

Dan dari sinilah ,jika kita mendapat tugas yang membuat kita jenuh carilah refreshing yang nantinya membuat badan dan pikiran menjadi bersemangat kembali. Refreshing yang mudah adalah beristirahat, akan tetapi jangan terlalu lama waktu dalam beristirahat karena akan membuat kita menjadi lemas dan pikiran kita belum focus terhadap apa yang akan kita hadapi. 

Dan saya sendiri pernah mengalami akan hal seperti itu, dalam mata kuliah sosoiologi, saya dan teman-teman mendapat tugas mereview buku Bahasa Inggris dan ditulis dalam Bahasa Indonesia, dan banyak dari teman-teman termasuk saya mengeluh tentang tugas yang saya rasa berat. Mula-mula saya menenangkan diri saya, saya beristirahat sejenak sambil melihat keluar jendela kamar saya.

Setelah itu saya berpikir kembali, untuk apa saya mengeluh dan berontak akan tugas yang diberikan oleh dosen tersebut? Dan saya menyadari bahwa inilah kehidupan mahasiswa, inilah yang harus saya terima dan harus saya kerjakan, karena ini merupakan pengalaman terpenting bagi saya, dan saya ingin membahagiakan orang tua saya melalui kampus ini. Dari sinilah, stimulus saya berjalan, dari sini pulalah saya merubah semua pola pikri saya yang saya sadari sudah beranjak dewasa. Dan saya ingin menitih cita-cita saya yang mudah-mudahan Allah SWT mengabulkan cita-cita saya. Dan saya sering untuk mengajak para teman-teman untuk tetp semangat, semoga kita semua sukses, dan janganlah lupa tujuan awal kita masuk di kampus Ulul Albab ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline