Lihat ke Halaman Asli

Satu Kalimat Buat Mama...

Diperbarui: 25 Juni 2015   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

' mungkin saat ini aku berharap bahwa aku , tak pernah dewasa, tak pernah menjadi bayi atau tak pernah benar benar dilahirkan'

= delapan belas tahun yang lalu =

aku baru saja, mungkin, dilahirkan ke dunia,
aku baru saja, benar benar memiliki ibu dan ayah,
aku baru saja, terlalu bisa menangis keras-keras..
Aku baru saja bisa menghirup udara dunia..
Namun aku tidak ingat bagaimana ekspresi wajah mereka, orangtua ku ketika melihatku...
Satu kesalahan masa kecil, menurutku..

Aku mulai beranjak dewasa, entah dengan atau tanpa kasih sayang.
Aku, berbeda..
Aku, tak pernah merasa sama dengan yang lain,
aku dari dulu hingga kini, tidak banyak bicara..
Bukan karena aku tidak mau, tapi karena aku tidak pernah bisa..
Aku berbeda..
Bahkan sama sekali tak sama dengan seseorang yang tidak pernah ingin dipanggil mama olehku,,
tapi sesungguhnya, dia mama ku...

Mama yang sabar dan pemalu..
Mama sabar, karena mama tidak pernah bicara ataupun mengeluh dengan keadaanku..
Atau mungkin mama mengeluh tapi mama diam saja...???

Mama pemalu, karena dia selalu menghindar dari teman temannya,
malu karena dia seorang janda atau malu karena memiliki anak cacat seperti ku... Entahlah...

Aku adalah orang yang tidak sabar dan tidak pemalu...
Aku selalu berusaha terlihat normal di depan mama,
aku selalu berusaha bicara sebenar mungkin di depan mama,
aku bahkan berlatih bicara di depan cermin, di kamar mandi, hingga di depan nisan ayahku..
Namun percuma, aku tak bisa...

Aku tidak pemalu, karena aku tetap bergaul dalam menjalani hidupku dengan biasa saja, seolah aku adalah bagian dari dunia..
Tapi entah dunia sebelah mana yang kumaksud itu.
Karena tak pernah benar benar ada yang bisa mengerti aku...

Mama sibuk dengan dunia nya.
Dunia kerjanya.
Tapi mungkin itu hanya alibi mama untuk selalu meninggalkanku sendirian saja di rumah...

Mama tak pernah melarangku untuk berbuat sesuatu yang ku inginkan
dan mama selalu memberiku semua yang kuinginkan

ketika aku ingin handphone, mama memberinya.
Ketika aku ingin komputer, mama memberinya
ketika aku ingin kamar pribadi milikku sendiri, mama memberinya
ketika aku ingin punya sepatu model terbaru, mama masih sanggup memberinya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline