2009 :
suatu sore di musim hujan,
aku pulang ke rumah,
menaiki angkutan umum yang lewat di depan sekolahku persis,
di dalamnya ada 3 orang, hanya aku, seorang ibu dan supirnya,
tapi bau asap rokok membuat ku terus terusan mengomel dalam hati,
tapi aku heran,
si ibu diam saja...
Aku lewat di suatu jalan setelah sebelumnya melewati tikungan tajam,
saat itu gelap,
sudah malam,
sebenarnya ayah melarangku untuk pulang melalui rute angkutan yang aku naiki saat ini, beliau bilang, jalanan pasti sepi ,
dari kata kata nya aku tahu beliau khawatir...
Tapi dengan alasan efisiensi waktu dan dana, aku abaikan nasihat itu.
Aku lihat truk truk besar sedang parkir di bahu jalan.
Tak tahu kah mereka beberapa meter dari tempat parkir liar itu adalah kantor polisi???
Ah, kacau kota ini !!!
Di seberang truk itu, di bahu jalan yang lain, aku lihat anak kecil laki laki,
mengayuh sepedanya yang kecil,
sejenak berhenti mengayuh sepedanya,
oh, rupanya dia ingin menyeberang,
aku lihat matanya, bening dan lugu.
Lucu sekali.
Aku tidak punya adik laki laki
makanya aku terus memperhatikan dia,
si anak kecil...
Aku agak khawatir,
jalanan gelap
apa bisa dia menyeberang, walaupun angkotku saat ini sedang berhenti mencari penumpang,
tapi kendaraan lain, seperti honda jazz yang sedang melaju itu, tidak perlu penumpang untuk melaju, mungkin hanya bensin saja aku pikir....
Anak kecil itu sampai di tempat angkotku berhenti.
Dia berhasil menyeberang.
Ekor mataku tak lepas dari sosoknya..