Hari ini 6 (enam) tahun yang lalu. Tonggak bersejarah dunia perlawakan dimulai. Yaitu adanya reuni warkop ama Bagito. Dalam sebuah tayangan "Ada Ba-sho di Warung Kopi (ABdWK)" di stasiun televisi RCTI . Mungkin banyak penonton seperti saya, berharap lebih (atau berlebihan) akan "reuni" ini.
Tepatnya pada hari Senin ke Selasa, 26 Mei 2015 (bertepatan 7 Syaban 1436 H) mulai jam 23,00 WIB. Sekali lagi mungkin banyak penonton seperti saya, berharap lebih (atau berlebihan) akan "reuni" ini.
Mereunikan dua acara tersohor di masa lalu. Pertama Warkop DKI lewat film-filmnya, dan/ atau lewat komedi lebaran di tahun 1980-an. Kedua, acara Bagito Show di stasiun televisi yang sama --pada tahun 1990an (barangkali sekitar tahun 94-95).
Untuk selanjutnya acara "Ada Ba-sho di Warung Kopi " kita singkat dengan ABdWK.
Berbeda dengan komedi spontan yang saat ini menggejala di berbagai program teve, dulu acara Warkop dan Basho adalah lawakan yang sangat terencana --maksudnya mereka punya skenario, dan alur cerita yang runtut serta detil.
Bahkan seingat saya basho dulu di-delete dari Rcti karena mereka terlalu mempersiapkan bahan dengan matang. Sebuah tema perpolitikan yang mencuat dalam sepekan, baru kebahas minggu depannya, sehingga cenderung terlambat.
Semalam beberapa joke memang baru dan mengingatkan lawakan cerdas ala mahasiswa tempoh doeloe.
Didin menjadi security, dan ketika ditanya nama (sama seorang cewek) dengan tersipu dia bilang, "Saya, Hans...." Maksudnya Hansip. Kemudian dibumbui Miing: si Hans ini nama lengkapnya Hanter, artinya HANsip sunTER (mengingatkan serial detektif di tvri dulu: Hunter). Kemudian Indro dengan kemampuan logat nusantara menjadi 2 (dua) orang yg berbeda, satu adalah sang anak berlogat batak, dua jadi sang ayah (kakek kakek) dengan logat tegal.
Di ABdWK tadi malam, Indro menjadi pemilik warung. Kemudian banyak pengunjung datang sbg obyek lawakan. Ini mengambil persis tema lawakan lebaran Warkop di saat saya SD dulu (tahun 1985 mungkin). Waktu itu masih ada Kasino (Alm.) yang jadi pembeli dan asalnya dari Bali, lalu Dono (Alm.) yang jadi preman ditemani penjahat kekanakkanakan -yaitu Unang.
Unang telah keluar dari Bagito sejak tahun 2000an. Seingat saya tabloid Monitor (almarhum juga) dulu pernah memuji lawakan Indro saat itu. Ketika Indro mengintip kotak atau papan catur yang tertutup. Ngapain bang Poltak? "Ngintip kuda... Kudanya pacaran".
Seiring dengan waktu masuk juga Patrio dalam serial lebaran TvRI yang dikomandoi Warkop. Dari patrio hanya Parto yang berperan besar. Parto memerankan pembantu juragan Dono, yang ikut menyeleksi Indro. Indro ceritanya naksir anak/ putri Dono -yang diperankan Diah Permatasari (pemeran si manis jembatan ancol).