Lihat ke Halaman Asli

Yuniandono Achmad

Dreams dan Dare (to) Die

Mati Ketawa ala Webinar

Diperbarui: 15 Juni 2020   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Gambar: theverge via tekno.kompas.com)

Selama masa pandemi ini kegiatan seminar banyak dilakukan melalui daring (online). Akronimnya "webinar" atau web seminar. Ditengok dari jumlah sertifikat (tepatnya e-sertifikat), saya sudah dapat 3, walaupun sebenarnya lebih dari itu yang saya ikuti. 

Anggap saja sampai 7 gitulah. Belum ditambah ketemu online, seperti reuni, halal bi halal, atau pidato tokoh tertentu.

Ada beberapa kisah lucu ketika saya mengikuti webinar tersebut. Saya cuplik 7 saja, karena 7 dalam bahasa jawa adalah PITU. Artinya pitu-lungan (pertolongan), sekalian sebagai pitu-tur (pembicaraan). Cekidot...

1. Basa basinya wong ngendonesa itu hlo, kagak nguwatin. Padahal waktunya udah ditentukan webinar selama 2 jam. Yang lama malah bagian pembukaannya. 

Ada pidato dari pejabat yang mewakili kampus, ada yang mewakili institusi. Kemudian sebelum ada MC, ada panitia yang membacakan tata tertib, lalu ada moderatornya juga. 

Lama kan. Jadinya waktu molor lebih dari dua jam, dan melanggar waktu sholat (waktu itu azan zuhur). Sudah tau molor, masih ditutup dengan........ doa.

Doanya lama juga. Selain mendoakan seminar, pengurus, panitia, juga dunia akhirat. Untung tidak nyebutin nama peserta satu persatu.

2. Masih soal basa-basi. Ada pembicara yang kami tunggu pemikirannya, tapi ada 30 persen presentasi dia soal...... ucapan terima kasih. Ibarat kata bagian "turut mengundang" di undangan, dia sebutin semua yang sekiranya berperan penting. Padahal slides banyak. Baru setengah paparan diungkap, moderator mengingatkan waktu hampir habis.

3. Pernah ikut ajang silaturahmi, hla moderatornya pakai Zoom yang gratisan. Tahu-tahu 40 menit mati. Diulang lagi, trus 40 menit mati lagi. Sebenarnya tidak 40 menit mentok sih, justru jauh lebih sedikit. 

Soalnya.... kegiatan yang lama dan menguras perhatian yaitu masukin password-nya. Mungkin memang biar lebih privat kali ya, password-nya dibikin susah. Risikonya, peserta masukin password juga lama. Tiap setengah jam, ulang lagi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline