Lihat ke Halaman Asli

yuniana sari

Universitas pamulang

Memaknai Kemerdekaan Indonesia

Diperbarui: 3 Januari 2022   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ka kita tengok ke belakang, ratusan tahun lamanya bangsa ini pernah dijajah oleh bangsa lain. Diduduki layaknya sampan ditengah samudera, terombang-ambing derasnya ombak peperangan. Atau bisa kita bayangkan bagaimana dahulu negeri kita pernah dikuasai layaknya sapi perah oleh bangsa lain. Sumber daya alam yang melimpah tanpa mampu kita nikmati, atau sumber daya manusia kita yang telah dirampok sedemikian rupa.

Menelik sejarah bangsa, nampaknya berbagai upaya telah dilakukan oleh para pahlawan kita. Perang fisik dan politik yang kerapkali mengalami kekalahan. Tapi mencoba bangkit kembali untuk merebut kedaulatan.

Semua perjuangan itu terbayar lunas pada 17 Agustus 1945. Ya, 73 tahun silam. Jika kita ingin membayangkan, rasanya seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Bagaimana bangsa kita merdeka, berdaulat dan diakui kedaulatannya oleh bangsa lain. Bangsa Indonesia telah mampu berdiri diatas kaki sendiri.

Suka cita kemerdekaan tak lantas membuat kita benar-benar tegak. Terlalu banyak gonjang-ganjing yang pernah dialami negeri ini. Sebut saja salah satunya kejadian G-30 S PKI. Salah satu cobaan terberat yang hingga detik ini dapat kita jadikan suatu pelajaran berharga dalam kehidupan bernegara. Tetapi dengan kekuatan bangsa yang besar, Indonesia mampu melewati semua itu.

Dan kini setelah 73 tahun berlalu sejak Proklamasi dikumandangkan, kita bangsa Indonesia jangan sampai terlelap. Terpejam dalam kabut, terlena dalam nikmat. Cobaan masih saja menghantui untuk merebut segala sesuatu yang dimiliki negeri ini.

Jika ada waktu untuk kembali merenungkan, nampaknya saat ini kita masih terbelit dengan banyak sekali permasalahan. Narkoba yang meraja lela menawarkan kenikmatan namun merebut jati diri. Terorisme yang menebar ancaman, coba menghancurkan negeri dengan segala cara. Koruptor yang menggerogoti hak-hak warga negara. Isu sara, polemik agama, ketimpangan sosial, dan masih banyak yang perlu dibenahi.

Namun dibalik semua itu, pemerintah telah berupaya secara maksimal untuk mengatasi segala permasalahan yang ada. BNN, KPK, Pasukan Anti Teror, Pemerataan Pembangunan, merupakan beberapa upaya nyata yang telah kita tahu progress perkembangannya.

Ya, sekali lagi Indonesia adalah Negara yang kuat, Negara yang besar, Negara yang mampu menyatukan perbedaan. Itulah sebabnya Indonesia masih berdiri kokoh sampai hari ini.

Lalu kita sebagai warga Negara tentu harus mampu menjaga dengan baik status kemerdekaan ini. Bukan hanya memaknai sesaat pada saat perayaan hari kemerdekaan saja, melainkan dengan menanamkan semangat nasionalime tinggi setidaknya kepada diri masing-masing, lalu tularkan kepada anak cucu yang membutuhkan arahan kita.

Tentu setiap individu memiliki cara tersendiri untuk memaknai kemerdekaan. Jika kita seorang petani, ayolah mengolah tanah sebaik mungkin, munculkan inovasi, hembuskan mimpi agar negeri kita tidak sampai kekurangan pangan.

Jika kita seorang pejabat, lalukanlah tugas mulia untuk melayani rakyat. Tunjukkan kerja untuk memajukan negeri, lepas kepentingan pribadi atau golongan. Hapus kata korupsi dalam kamus kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline