Lihat ke Halaman Asli

Rumah Sakit Saudi Arabia Mencapai Tonggak Sejarah Menggunakan Robot untuk Keberhasilan 400 Operasi Jantung

Diperbarui: 8 Juli 2024   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

photo : Image via King Faisal Specialist Hospital & Research Centre)Saudi Arabia's King Faisal Specialist Hospital & Research Centre (KFSH&RC) achieve

Program Bedah Jantung Robotik di rumah sakit dan Pusat Penelitian Spesialis Raja Faisal di Arab Saudi telah mencapai tingkat kelangsungan hidup sebesar 98% dalam 400 operasi jantung robotik. Sehingga Rumah sakit Saudi mencapai tonggak sejarah. Hal ini dimulai dengan 105 prosedur pada tahun pertamanya, program ini kini telah mencapai tonggak penting dengan 400 operasi jantung robotik yang berhasil. 

Rumah Sakit & Pusat Penelitian Spesialis Raja Faisal di Arab Saudi (KFSH&RC) telah mengumumkan pencapaian besar dalam Program Bedah Jantung Robotiknya. Rumah sakit ini telah mencapai tingkat kelangsungan hidup sebesar 98% dari 400 operasi jantung robotik yang dilakukan sejak program ini dimulai pada bulan Februari 2019.   

Pencapaian ini memperkuat posisi rumah sakit ini sebagai pemimpin global dalam perawatan jantung robotik.

Rumah sakit ini melaporkan peningkatan yang signifikan dalam hasil pasien dibandingkan dengan metode bedah tradisional.

Keberhasilan program ini diakui secara global, dengan jumlah operasi jantung robotik tertinggi di luar Amerika Serikat dan berada di peringkat lima besar di dunia, menurut American Global Medical Surgical Robotics

Operasi robotik telah mengurangi transfusi darah dan durasi ventilasi mekanis. Hal ini, pada gilirannya, memungkinkan pasien pulih lebih cepat dan mengalami lebih sedikit komplikasi. 

Selain itu, sifat minimal invasif dari prosedur robotik telah secara signifikan mempersingkat masa rawat inap di rumah sakit hingga lebih dari 50%. Pengurangan masa rawat inap di rumah sakit ini juga berarti penurunan biaya keseluruhan sebesar 40% dibandingkan metode konvensional. 

Selain itu, memungkinkan pasien untuk kembali ke kehidupan sehari-hari dengan lebih cepat. Rumah sakit ini memulai operasi robotik pada tahun 2003 dan sejak itu berkembang hingga mencakup berbagai spesialisasi seperti urologi, kardiologi, transplantasi, dan bedah umum.

Pengaruh Rumah sakit dan pusat penelitian specialis Raja Faisal di Arab Saudi (KFSH&RC)  meluas secara internasional melalui inisiatif pengawasan dan pelatihannya di Jerman, Amerika Serikat, dan negara-negara lain.

Semakin Banyak Rumah Sakit yang Mengadopsi Prosedur Bedah Robotik , secara global, bedah robotik sedang meningkat, dengan proyeksi yang menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 10,5% di Amerika Serikat saja dari tahun 2020 hingga 2030 -- bersama dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata yang mengesankan sebesar 95%. Industri robotika medis diperkirakan menghasilkan pendapatan $14,5 miliar pada tahun 2030.

Menariknya, operasi robotik atau penggunaan robot untuk operasi telah banyak dilakukan di seluruh dunia. Baru-baru ini, sebuah perusahaan robotika India meluncurkan robot medis bertenaga AI, Misso, yang akan membantu dalam operasi ortopedi. 

Menurut perusahaan, Misso akan membantu ahli bedah dengan perencanaan awal yang dipersonalisasi dan pemotongan yang tepat untuk penggantian sendi. Meskipun biaya awal operasi robotik mungkin lebih tinggi karena adanya instrumen khusus, manfaat jangka panjang dalam hal pengurangan komplikasi, masa rawat inap yang lebih singkat, dan peningkatan kualitas hidup telah terbukti sangat berharga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline