Lihat ke Halaman Asli

Perusahaan Telekomunikasi Korsel Menyerang Pelanggannya dengan Malware

Diperbarui: 29 Juni 2024   04:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar JTBC

Korea Selatan dikejutkan dengan salah satu perusahaan Telekomunikasi menyerang pelanggan dengan malware,  lebih dari 600.000 pengguna torrent melaporkan file hilang, folder aneh, dan PC dinonaktifkan. Bagi yang kurang paham apa itu mal-ware?

Mal-ware adalah perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengganggu, merusak, atau mendapatkan akses tidak sah ke sistem komputer. 

Organisasi berita Korea JTBC baru-baru ini menemukan melalui penyelidikan mendalam bahwa KT Corporation, salah satu penyedia telekomunikasi terbesar di Korea Selatan, dengan sengaja menginfeksi lebih dari 600.000 pengguna dengan malware melalui penggunaan layanan torrent.

Masalah ini dimulai pada Mei 2020 ketika Webhard, penyedia layanan cloud Korea, dibanjiri keluhan pengguna tentang kesalahan yang tidak dapat dijelaskan. Perusahaan menemukan bahwa Program Grid-nya, yang mengandalkan berbagi file peer-to-peer BitTorrent, telah disusupi. Perwakilan Webhard yang tidak disebutkan namanya mengatakan, "Ada kecurigaan adanya serangan peretasan pada layanan jaringan kami. 

Setelah penyelidikan lebih lanjut, perusahaan mencatat bahwa semua pengguna yang terkena dampak memiliki KT sebagai penyedia layanan internet mereka. Perwakilan tersebut menambahkan, "Hanya pengguna KT yang mengalami masalah. Apa yang dilakukan malware pada PC pengguna adalah membuat folder aneh atau membuat file tidak terlihat. Ini sepenuhnya menonaktifkan program Webhard itu sendiri.

KT mengatakan pihaknya secara langsung menanam malware tersebut pada pelanggannya yang menggunakan Layanan Grid Webhard, karena ini adalah program jahat dan "tidak ada pilihan lain selain mengendalikannya." Namun, masalah utama di sini bukanlah penggunaan protokol BitTorrent oleh Webhard, melainkan pemasangan malware di komputer pelanggan tanpa izin.

Webhard dan KT pernah bertengkar di masa lalu mengenai penggunaan Layanan Gridnya. Yang pertama mengatakan bahwa mereka menghemat puluhan miliar Won Korea dengan mengizinkan penggunanya menggunakan layanan peer-to-peer untuk menyimpan dan mentransfer data alih-alih menyimpannya di servernya.

Pengadilan sebenarnya memenangkan KT. Dikatakan bahwa Webhard tidak membayar biaya penggunaan jaringan KT untuk sistem peer-to-peer dan tidak menjelaskan kepada penggunanya cara kerja Layanan Grid secara detail.

Kesimpulan dan Beberapa spekulasi 

1) Pelanggan KT mencoba mengunjungi situs web P2P untuk melakukan List Distribusi pada klien.

2) Perangkat pengguna membuat permintaan DNS (Domain name system/nama domain )  ke domain penyedia layanan internet secara default, karena hanya sedikit pengguna yang mengubah  nama domain mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline