Liburan Thanksgiving sudah di depan mata. Pekerjaan di kapal nampaknya akan selesai tepat waktu. Tak bisa lebih lama dari sebulan. Rindunya pada udara bebas di luar sana sudah tak tertahankan. Apalagi thanksgiving selalu dirayakan bersama keluarga.
Richard, kakak sulungnya, akan datang dengan istri dan anak-anaknya. Begitu pula Maggie, adik perempuannya, tak pernah melewatkan acara berkumpul dengan keluarga di Taurangga.
Untungnya Daniel selalu bisa bersama mereka untuk menikmati kebersamaan dan lezatnya masakan Mama. Kalkun panggang hidangan khas thanksgiving selalu disajikan untuk mereka.
Menghirup udara bebas dan hidup seperti kebanyakan orang lainnya hanya akan terpenuhi setelah sebulan bergelut dengan pekerjaan yang sering membuatnya stress karena tekanan waktu dan tuntutan klien.
Namun selalu ada variasi dalam pekerjaan. Satu hal yang menjadikan pekerjaan tidak menjemukan. Suatu waktu harus mengerjakan perhitungan minyak, kondisi kapal, lain waktu harus mengitung pipa di pelabuhan. Juga selalu berpindah kapal di negara yang berbeda tergantung penempatan dari perusahaan.
Kadang dia ingin hidup seperti orang-orang lainnya. Punya keluarga dan tinggal menetap di satu tempat. Sekelebat bayangan masa lalunya menghampiri ingatannya.
Membina keluarga bersama Megumi di Osaka awalnya diliputi kebahagiaan sebelum harus diakhiri setelah enam tahun. Mengajar bahasa Inggris untuk anak-anak muda Jepang yang ingin bersekolah ke luar negeri membuatnya merasa berarti bagi sesama.
Meninggalkan kehidupan sebagaimana yang umumnya dijalani kebanyakan orang menjadi keputusannya saat tak ada lagi cinta yang didapat. Sebuah pelarian yang lebih baik dibandingkan bermabuk-mabukan di night club atau main perempuan.
Perempuan adalah makhluk langka di atas kapal. Hanya ada dua perempuan yang bekerja di kapal. Satu di bagian laundry dan yang satu lagi mengurus makanan untuk semua awak kapal dibantu beberapa staf laki-laki yang kebanyakan masih muda.
Itulah kenapa Daniel suka mencari teman perempuan lewat situs pertemanan agar bisa memahami mereka. Sebagian teman-teman perempuannya telah dikunjunginya. Meskipun dia tidak keberatan berteman dengan lelaki beristri untuk bisa dikunjungi ketika liburan sebulan menjadi hak istimewanya.
Daniel lebih suka berteman dengan perempuan berusia matang. Karena itulah teman-teman perempuannya kebanyakan divorced women. Hanya sedikit yang single women meskipun sekarang banyak perempuan usia matang yang belum menikah dan belum juga menemukan pasangannya.