Lihat ke Halaman Asli

Jokowi Ingkar Janji = Koruptor atau Penipu? (2)

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini Pengadilan Publik harap tidak dipolitisasi.

Rakyat berhak memilih, rakyat berhak menagih, rakayat berhak marah.

Ulasan perihal Jokowi tergolong koruptor yang dipidanakan silahkan link di bawah ini:

http://politik.kompasiana.com/2014/03/31/janji-5-tahun-dikhianati-pejabat-publik-jokowi-bisa-dianggap-korupsi-643468.html

Sementara sebagai penipu, sah-sah saja orang yang diberikan janji membilangkan penipu kepada yg memberikan janji saat janji tidak dipenuhi.

Bahkan Janji dalam masyarakat kita disebut sebagai hutang, kalau seseorang tidak memenuhi janji dalam hal ini tidak memenuhi hutang apa mungkin hanya menyebutnya sebagai ‘orang tidak bayar hutang’.

Lazimnya orang tersebut akan disebut sebagai seorang yang digolongkan penipu.

Tidak dilupakan warga saat Jokowi kampanye untuk Pilkada DKI Jakarta berjanji sesuatu yang membuat warga Jakarta memilihnya, termasuk berjanji menjabat 5 tahun penuh bila terpilih sebagai Gubernur nanti., bahkan saat dia seharusnya menyelesaikan kewajiban jabatannya sebagai Walikota Solo yang masih 3 tahun lagi.

Jokowi mengatakan pada saat jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri tgl., 20 September 2012 : “Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014.

http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/03/15/n2h8sz-ingat-inilah-19-janji-jokowi-saat-ilgub-dki-2012

Maka saat Jokowi menang atau terpilih menjadi Gubernur DKI dia wajib memenuhi janjinya, apalagi sebagai seorang pemimpin yang terpilih di bawah sumpah berjanji untuk melaksanakan tugas, tanggung-jawab, amanah dan janji-janji.

Bila kemudian hari Jokowi tidak memenuhi janjinya tersebut, yaa.. wajar saja warga DKI marah, menyebut sebagai penipu.

Memberikan janji kepada warga Jakarta atau publik, bagi seorang pejabat publik adalah kewajiban memenuhinya.

Jokowi memang awalnya sdh bermasalah, dia sangat gampang berjanji sekaligus sangat gampang melanggarnya.

Jokowi gampang meninggalkan jabatan Walikotanya.

Jokowi sekarang gampang meninggalkan jabatan Gubernurnya.

Memangnya memegang jabatan saat ini suka-suka hati?.

Orang macam apa ini ya?.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline