Lihat ke Halaman Asli

Pra Transkrip, Apa yang Terjadi di Kubu Jokowi-JK ?

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terkait beredar transkrip percakapan Megawati dengan Kejagung Basrief Arief meminta penangguhan pemeriksaaan Jokowi menyusul pengakuan Faisal Assegaf dari Progres 98, maka merebak spekulasi yang menduga apa sebenarnya yang terjadi di kubu PDIP tersebut.

Spekulasi muncul merupakan sesuatu yang wajar dan logis mengingat apa saja dapat terjadi di kubu pendukung Capres Jokowi, mengingat tidak segala sesuatu dapat dilihat atau nampak seperti apa yang kasat mata oleh pihak diluar PDIP.

Pertanyaan disekitar misteri kasus Trans Jokowi,

1.Apakah kubu PDIP non projoko atau Megawati sendiri sudah cukup lengkap menerima informasi perihal kasus Transjakarta yang membelit pemerintahan DKI terutama Jokowi?;

2.Selanjutnya pihak projoko dikesampingkan, sebab pengetahuan projoko atas kemungkinan terlibat atau tidak terlibatnya Jokowi pada kasus Transjakarta tidak akan menghentikan kemauan mereka mencalonkan Jokowi menjadi capres;

3.Kembali ke Megawati dan PDIP,

a.Bila mereka tidak menerima informasi yang cukup ttg posisi Jokowi dalam kasus Transjakarta maka dipastikan Megawati/PDIP telah dikadalin oleh pihak-pihak yang membawa Jokowi ke Mega/PDIP;

b.Bisa saja elite utama PDIP disekitar Mega sudah tahu posisi bahaya Jokowi tapi hanya diam dan atau sengaja membiarkan dan atau tidak bisa berbuat apa-apa;

c.Ini yang krusial, : Mega dan elite PDIP sudah tahu posisi bahaya Jokowi tapi mereka membiarkan toh kalau Jokowi diproses lebih lanjut, toh penggantinya memang sosok yang dipersiapkan lama;

4.Terakhir :

Megawati dan elite PDIP belum tahu atau belakangan baru tahu posisi bahaya Jokowi namun kasep kejar tayang sehingga harus mengkompromikan status Jokowi terkait menjelang pelaksanaan Pilpres 2014.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline