Lihat ke Halaman Asli

Adnan Buyung Nasution: MetroTV Salah

Diperbarui: 18 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Tim Pembela Hukum KPU Adnan Buyung Nasution menyampaikan kekesalan dan kemarahannya pada televisi berita MetroTV, termasuk kepada pemiliknya (?) Surya Paloh.
Pada saat istirahat sidang gugatan Pilpres 2014 di MK hari ini Adnan Buyung melontarkan kemarahan tersebut.

Mengapa Adnan Buyung marah kepada MetroTV dan Surya Paloh?.
Apa karena MetroTV partisan & selalu memojokkan salah satu pasangan peserta Pilpres 2014?.
Apa karena MetroTV hanya memberitakan kebaikan salah satu capres saja?.
Apa karena MetroTV sebagian besarnya memberitakan keburukan salah satu pasangan capres saja?.

Ooops.. bukan
Ternyata MetroTV telah membuat Adnan Buyung marah adalah akibat menayangkan berita tentang ucapan Ketua DPD Gerindra DKI M. Taufik di depan gedung MK saat menyampaikan orasinya, dan kemudian yang ditafsirkan berbagai pihak sebagai ‘MENGANCAM’.

Adnan Buyung dianggapnya bersalah karena membiarkan ancaman seseorang di depan umum, seharusnya MetroTV sebagai salah satu media tidak menayangkan ucapan dimaksud.
Adanan Buyung menambahkan bahwa dia mendengar dan melihat sendiri perkataan penculikan kepada Ketua KPU, suatu hal yang jelas melanggar hukum.

Bahkan Adnan Buyung sudah menilpon MetroTV dan memberitahukan tidak boleh membiarkan orang melontarkan ancaman di muka umum.

Kelalaian ini memang perlu diingatkan oleh publik kepada media massa yang keblinger, karena bukan hanya perbuatan yang mengandung pidana saja yang salah.
Tetapi perbuatan yang membiarkan terjadinya perbuatan pidana atau memberitakan/menayangkan ancaman tersebut kepada publik/umum.

garbage in garbage out

(sumber:tribunnews.com&republika.co.id)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline