Gadingkulon, 9 Agustus 2024 -- Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di Desa Gadingkulon, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Dr. Yudhi Utomo, M.Si menyelenggarakan pelatihan pemilahan sampah dan pengadaan tempat sampah yang diikuti oleh 50 peserta dari ibu-ibu anggota PKK Desa Krajan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode efektif dalam pengelolaan sampah rumah tangga serta menyediakan fasilitas pendukung yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari Ibu Ketua PKK Desa Gadingkulon yang menyampaikan pentingnya program Sadar Sampah ini untuk menjaga kebersihan lingkungan desa dan mendukung program pemerintah dalam pengelolaan sampah. Dalam sambutannya, beliau menekankan peran serta ibu-ibu PKK sebagai ujung tombak dalam menerapkan pengetahuan ini di rumah masing-masing.
Bapak Nugraha Wijayanto, selaku narasumber, memaparkan materi mengenai pemilahan sampah yang terdiri dari dua kategori utama: sampah organik dan sampah non-organik. Peserta diberikan penjelasan mendalam tentang cara memilah sampah dengan benar, manfaat dari pemilahan sampah, serta dampak positif yang dapat dihasilkan jika sampah dikelola dengan baik. "Pemilahan sampah yang efektif bukan hanya mengurangi volume sampah yang harus dikelola, tetapi juga dapat mengurangi dampak lingkungan yang negatif," jelas Nugraha.
Sebagai bagian dari pelatihan, panitia juga membagikan beberapa tempat sampah kepada peserta untuk digunakan di rumah masing-masing. Pengadaan tempat sampah ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih disiplin dalam membuang sampah dan mengurangi sampah yang tidak terkelola dengan baik.
Selama sesi tanya jawab, peserta sangat antusias dan aktif berpartisipasi. Beberapa ibu-ibu PKK mengungkapkan keinginan mereka untuk menyebarluaskan ilmu yang didapat ke anggota keluarga dan tetangga mereka. "Ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Kami berharap program ini bisa berlanjut dan lebih banyak lagi yang terlibat," ungkap salah satu peserta.
Pelatihan diakhiri dengan penyerahan tempat sampah kepada semua peserta sebagai tanda partisipasi aktif dalam program ini. Yudhi dan timnya mengapresiasi antusiasme peserta dan berharap program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah dengan cara yang lebih berkelanjutan.
Dengan terlaksananya pelatihan ini, Desa Gadingkulon menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat melalui pengelolaan sampah yang lebih baik. Program Sadar Sampah diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H