Lihat ke Halaman Asli

DR YUNDRI AKHYAR

Jurnalis dan Konsultan Pendidikan

Investasi Kuliah dengan Biaya Boleh Dicicil

Diperbarui: 12 Februari 2023   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

JANGAN TAKUT DENGAN BIAYA KULIAH PELAJARI DAN PAHAMI DULU KAMPUS AL-KIFAYAH RIAU. Kampus Al-Kifayah Riau ini dikonsep dengan penuh hemat dan kesederhanaan agar terbantu ummat untuk meraih pendidikan tinggi, mereka yang berpendidikan tinggi akan mudah mengatasi persoalan kehidupan, bisa jadi payung alias pengayom dalam keluarga, membimbing dan mendidik generasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ia miliki, hidupnya akan lebih dinamis, tidak kaku, banyak pengalaman dan pergaulan, serta terbuka peluang untuk kerja ringan yang mengutamakan otak bukan sekedar otot sampai tua. Maka banyak orang mengatakan investasi yang terbaik adalah investasi dari leher ke atas. Maksudnya investasi intelehtual, yaitu rela mengeluarkan biaya untuk pendidikan. 

Mari terus ajak keluarga dan kawan-kawan untuk kuliah jangan biarkan mereka mengganggur karena belum ada biaya, karena menganggur (farogh) selama satu, dua tahun atau lebih bisa melunturkan bahkan menguburkan cita-cita. Dulu pernah bercita-cita atau bertekad untuk raih sarjana (S1), tetapi ditunda-tundanya, nantilah, tunggulah, eeh datang pula yang menggoda, keadaan lingkungan pun berubah, orang-orang sekitar tak pula ada yang berpendidikan tinggi, cita-cita pun redup dan tenggelam, akhirnya tak jadi sarjana, eh ketika menikah tak ada gelar nama di surat undangan. Lalu ada pula peluang kerja, eeh sayaratnya mesti pula sarjana, tak bisa pula diterima padahal mertua orang dalam, andainya ada sarjana bisa diterima, dan akan menaikkan wibawa keluarga istri di kampung di mana ia menikah dan tinggal. Lalu lahir pula anak, pada usia yang cukup sekolah pula anak, dia lihat rapor kawannya sekelas ada gelar ayah dan ibunya, sedang orangtua tak bergelar, anak pun bertanya pada ayah atau ibunya: kenapa ayah atau ibu tak kuliah dulu? jawabannya....hal ini mungkin berlanjut ke cucu, waktu bercerita-cerita dengan cucu di teras rumah nanti, bisa saja cucu bertanya kepada kakeknya, kenapa dulu kakek tidak berpendidikan tinggi? 

Sekedar memotivasi ummat untuk berpendidikan tinggi, penulis teringat quotes yang ditulis oleh Buya Supri Al-Mubarok, beliau salah seorang muballigh terkenal di Kota Pekanbaru Riau. Beliau menuliskan: Jika ingin dihargai mertua, kuliahlah... Jika ingin dihargai teman, kuliahlah... Jika ingin dihargai masyarakat, kuliahlah... Jika ingin dihargai lawan, kuliahlah... Jika ingin dibanggakan orang tua, kuliahlah... Jika ingin orang tua kita dihargai orang lain, kuliahlah... Motivasi ini hampir seirama dengan kata-kata berikut: Jika suaminya berpendidikan tinggi, istrinya dihargai Istrinya yang berpendidikan tinggi, suami tetap disegani Jika orang tuanya berpendidikan tinggi, anaknya juga disegani Jika anaknya yang berpendidikan tinggi, ayahnya semakin terhormat Kakek atau neneknya yang berpendidikan tinggi, sampai ke cucunya pun tetap tersebut. 

Sungguh besar pengaruh orang yang berpendidikan tinggi dalam realitas sosial kemasyaratakan. Hal seperti ini sifatnya alami yang datang diatur dan dianugerahi oleh Allah kepada orang yang mencintai dan meraih ilmu serta menjaga akhlaknya. Hasan Al-Bashri mengatakan, jika seorang mencari ilmu, maka itu akan tampak di wajah, tangan dan lidahnya serta dalam kerendahan hatinya kepada Allah SWT. Imam Syafi`I juga mengatakan, ilmu adalah yang memberikan manfaat bukan hanya yang sekedar dihafal. Imam al-Ghazali mengatakan, bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung dalam benda besar yang bernama dunia ini, tetapi pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa. Sofyan bin Uyainah mengatakan pula, tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya, kemudian menyebarkannya. Abu Bakar mengatakan, ilmu adalah kehidupan bagi pikiran. Dengan membaca motivasi yang disampaikan oleh sahabat Nabi dan para ulama ini, akan terus meningkatkan untuk menggali dan mendalami ilmu dalam kehidupan ini. 

Untuk wujudkan pendidikan tinggikan tinggi dalam diri generasi ummat, salah satu tempat atau medium adalah kampus Al-Kifayah Riau. Ini kampus hemat di Provinsi Riau dan bisa dicicil bagi yg belum ada biaya, nanti waktu kuliah dicicil sedikit sedikit berapa ada, mau perminggu atau perbulan. Bagi yg ada biaya bisa bayar persemester sekaligus. Terpenting dulu kuatkan niat (innma a'malu biniyat) untuk meraih ilmu dan sarjana, insyaa Allah, Allah beri jalan (makhroja) dan mudahkan. Jika sudah merasakan manisnya (halwah) ilmu, dan bersungguh-sungguh (mujahadah) meraihnya, Allah akan bukakan jalan-jalan rezeki. Terus saja dulu melangkah step by step tetap husnuzzhon pada Allah sebagai Maha Pemberi Rezeki nanti akan sampai jadi sarjana dan orang berilmu, man sara 'ala addarbi washala (siapa yg menempuh suatu jalan ia akan sampai), menempuh jalan ilmu jalan terbaik menuju sukses. Sekedar diketahui kampus Al-Kifayah banyak peminatnya, ribuan mahasiswanya, mereka berdatangan dari berbagai daerah, setiap tahun tarus bertambah-tambah, karena kuat tekad terus mengajak orang-orang untuk berjaya dengan ilmu. Itu kebaikan. Suatu anughrah juga bagi kampus Al-Kifayah, mahasiswanya banyak orang-orang sholeh dan sholehah, bergabung dengan mereka akan menambah motivasi untuk cinta akhirat. 

Tulisan ini bukan untuk merendahkan atau meremehkan orang-orang tidak berpendidikan tinggi, tetapi hanya sekedar usaha memotivasi generasi ummat agar semakin cinta ilmu dan pendidikan. Semoga semua kita mendapatkan ilmu untuk kebaikan dunia dan amal untuk kebaikan akhirat. Aamiin. 

Pekanbaru 12 Februari 2023 

Dr. Yundri Akhyar, M.A.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline