ISTRI MENDUKUNG USAHA AGAMA
Kiyai Luthfi Al-Janbari mengatakan, banyak para pendakwah yang hanya berdakwah di depan jamaah di masjid, tetapi setelah sampai di rumah tidak mengambil peran untuk berdakwah kepada istri-istri dan anak-anaknya. Di rumah hanya sibuk mengurus aktivitas lainnya atau bisa jadi apa yang disampaikan di luar tidak sesuai dengan apa yang dilakukan di dalam rumah.
Kata Kiyai Luthfi Al-Janbari, dulu belum ada turun hukum-hukum dan perintah-perintah dari Allah SWT, hanya menjelaskan, menta'arufkan bahwa Rasulullah pulang dalam keadaan cemas, khawatir, dan macam-macam perasaan yang dirasakan Rasulullah. Pada saat Rasulullah pulang Khadijah melihatnya, dan Rasulullahpun berkata ''selimuti, selimuti, selimuti aku.'' Maka Khadijah pun menyelimuti Rasulullah, dan pada waktu itu juga Khadijah berkata yang sangat ajib sekali, beliau tenangkan Rasulullah, menghibur Rasulullah, dan beliau juga langsung membela Rasulullah.
Begitu indahnya sikap Siti Khadijah terhadap Rasulullah, maka dari itu jika istri-istri zaman sekarang melakukan hal sama seperti yang dilakukan oleh Khadijah kepada suami, maka usaha dakwah semakin kuat di dalam rumah kaum Muslimin. Jika dakwah ini ditegakkan terhadap istri-istri kita utamanya, nanti suasana agama akan terlihat jelas di keluarga kita. Sehingga jika kita berdakwah mendapatkan tantangan, hinaan, cemohoan di tengah-tengah masyarakat yang menimbulkan kekhwatiran. Maka, datang seorang istri yang akan menampakkan dirinya seperti Ibunda Khadijah, yang akan menenangkan, dan memberikan semangat untuk terus berjuang dan melanjutkan dakwah tersebut.
Sejarah kenabian telah membuktikan. Bahwa dimana para Nabi yang disertai dukungan dari istrinya, umatnya banyak, dan yang capek-capek karena berdakwah tanpa disertai dukungan dari istrinya, umatnya sedikit. Kenapa! Karena hatinya laki-laki sangat dekat dengan wanita. Karena wanita yang pertama Allah ciptakan adalah hawa. Allah ciptakan dari tulang rusuk disebelah kanan Nabi Adam, jadi Allah ciptakan dari tulang rusuk Nabi Adam yang sebelah kiri, yang dekat dengan hati. Maka tidak ada yang lebih mampu menarik hati laki-laki, dan betul-betul mampu menarik hati laki-laki kecuali wanita. Maka kekuatan wanita untuk menarik hati laki-laki sangat kuat sekali.
Kiyai Luthfi Al-Janbari mengatakan, usaha wanita-wanita sangat penting sekali, maka kalau fikir wanita telah terbentuk itu merupakan suatu kekayaan yang sangat besar dibandingkan laki-laki. Maka kenikmatan yang besar Allah berikan kepada laki-laki adalah wanita yang shalehah. Maka wanita merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang mulia. Wanita memiliki kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Islam sangat menjaga harkat, martabat seorang wanita. Wanita yang mulia dalam Islam adalah para muslimah yang salihah. Sabda Nabi Muhammad Saw.
Artinya: "Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah." (HR Muslim dari Abdullah bin Amr).
Dalam sejarah islam, terukir ada empat wanita yang disebut-sebut sebagai wanita terbaik sejagat raya. Dalam Al Al-Bidayah wa Al-Nihayah, tercatat keempat wanita terbaik tersebut adalah Maryam (ibunda nabi Isa AS), Asiyah (istri Fir'aun), Sayidah Khadijah (istri nabi Muhammad SAW), serta Fatimah (putri Rasulullah SAW).
Orang yang pertama kali menyertai Rasulullah berdakwah adalah wanita bukan laki-laki, bahkan yang pertama mengorbankan harta untuk Rasulullah berdakwah adalah wanita bukan laki-laki, bahkan yang pertama mengorbankan nyawanya untuk mati syahid membela Rasulullah berdakwah adalah wanita bukan laki-laki. Maka dengan waktu yang singkat Rasulullah berdakwah cepat tersebar. Maka seorang laki-laki menuntut dirinya menjadi da'i sampai kemana-mana dipermukaan bumi tanpa hadir seorang wanita, tanpa usaha istri-istrinya menghidupkan suasana di rumahnya, ia akan sulit istiqomah karena tanpa dukungan dari istri-istrinya laki-laki merasa lemah. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Syeh Yusuf bahwa, kebatilan terbesar yang dilakukan oleh laki-laki melalui dua hal yaitu; melalui aurat wanita dan daulah (pemerintah atau kekuasaan).
Rasulullah ketika pulang dari Gua Hira sampai ke rumah Khadijah r.a Beliau mengatakan kekhawatiran terhadap dirinya sendiri. Maka Khadijah r.a dengan tegar mengatakan ''demi Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan kamu, bukankah kamu membantu fakir miskin, membantu orang-orang yang lemah, dengan sifat-sifat yang kamu miliki Allah tidak akan menghinakan kamu, bahkan Khadijah pun beriman kepada Rasulullah. Untuk membuktikan dukungannya kepada Rasulullah, Khadijah mengajak Rasulullah kepada sepupunya yang bernama Waraqah, Beliau adalah seorang yang sangat alim dari kalangan Arab yang bisa menerjemahkan kitab Injil dan kitab Taurat yang fusha.
Setelah sampainya di rumah Waraqah, Khadijah berkata ''Wahai suamiku ceritakan apa yang terjadi di Gua Hira. Maka Waraqah setelah mendengarkan cerita Rasulullah beliau gembira dan sangat gembira sekali. Waraqah mengatakan beliau sangat gembira bahwa Nabi yang ditunggu-tunggu telah tiba, seperti yang diceritakan kitab-kitab terdahulu, bahkan ini yang ditunggu-tunggu umat Yahudi, mereka berharap bahwa Rasulullah akan datang dari kalangan mereka ternyata Nabi Allah turun di kalangan bangsa Arab, dan yang datang menemui Rasulullah di Gua Hira adalan Jibril As.