Lihat ke Halaman Asli

Qurotuayun Ayun

Mahasiswa IAIN Jember

Filsafat Pendidikan Pragmatisme

Diperbarui: 21 April 2020   17:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Disini, saya akan menjelaskan dan berbagi pengetahuan saya tentang mata kuliah "FILSAFAT PENDIDIKAN" dengan judul Filsafat Pendidikan Pragmatisme.

Pertama, pengertian pragmatisme
Pragmatisme adalah suatu sikap, metode dan filsafat yang memakai akibat-akibat praktis dari pikiran dan kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai kebenaran. 

Pragmatisme tidak mengakui bahwa dalam diri manusia terdapat kemampuan moralitas dan spiritualitas, karena manusia adalah makhluk yang bergantung hanya kepada kemampuan kreativitas, kecerdasan empiris dan rasional dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan.

Kedua, pengaruh pragmatisme dalam pendidikan

Dalam pendidikan, suasana demokratis sangat diperlukan dan bukanlah suasana yang otoriter. Demokrasi berkembang karena warga-warga masyarakatnya memiliki kebenaran. Masyarakat yang terbina secara demokratis berarti partisipasi dari warga-warga masyarakat untuk menyumbangkan pikiran, ide-ide dan tindakan yang terbaik bagi kehidupan yang sejahtera, tentram dan bahagia.

Dengan berlandaskan pada pemikiran-pemikiran tersebut, pendidik mempunyai peranan meratakan terhadap masyarakat. Pendidikan dapat mengangkat tiap individu dengan pemilihan pengetahuan tertentu, juga keterampilan-keterampilan yang ia sukai. 

Selanjutnya sebagai telah diikuti pendidikan, individu yang bersangkutan mampu mengadakan penyesuaian diri. Dengan penyesuaian ini dapat berperan secara fungsional dalam masyarakat.

Ketiga, tokoh-tokoh pragmatisme

1. Charles sandre Peirce

Charles sendre Peirce, menyatakan bahwa sesuatu dikatakan berpengaruh bila memang memuat sesuatu yang praktis. Ia juga menyatakan bahwa pragmatisme sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika dan bukan teori kebenaran melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah. Jadi, menurut Charles sandre Peirce menegaskan bahwa pragmatisme tidak hanya sekedar ilmu yang bersifat teori dan dipelajari hanya untuk berfilsafat serta mencari kebenaran.

2. William James

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline