Serangan Jepang terhadap posisi militer Belanda di Kalimantan Selatan pada 21 Januari 1942 merupakan salah satu momen penting dalam sejarah perang dunia kedua. Pada hari itu, pesawat Catalina-Belanda yang sedang melintasi perairan Alalak, sungai Barito, Banjarmasin, ditembak jatuh oleh pasukan Jepang. Serangan ini merupakan serangan pertama terhadap posisi militer Belanda di Kalimantan Selatan dan merupakan bagian dari Operasi "C" yang diluncurkan oleh Angkatan Laut Jepang.
Operasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi militer Jepang di sepanjang kawasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk membangun basis militer Jepang di sepanjang pantai Kalimantan Selatan.
Pada saat itu, Jepang telah merencanakan untuk menyerang posisi militer Belanda di Kalimantan Selatan. Mereka menyusun sebuah armada yang terdiri dari 21 pesawat dan 105 kapal. Saat itu, armada Jepang yang terdiri dari kapal-kapal perang dan pesawat-pesawat bomber telah menembus perairan Alalak.
Komandan pasukan Jepang, Letnan Komodor Yoshihisa Yamamoto, menyampaikan perintah untuk menyerang pesawat Catalina-Belanda sehingga Komandan Jepang mengirimkan sejumlah pesawat untuk menyerang pesawat Catalina-Belanda. Akhirnya, pesawat Catalina-Belanda ditembak jatuh oleh pasukan Jepang. Kemudian, pasukan Jepang menyerang posisi militer Belanda di Kalimantan Selatan. Mereka menyerang dari berbagai arah, termasuk dari laut dan udara.
Pasukan Jepang berhasil menguasai berbagai posisi militer Belanda di Kalimantan Selatan. Mereka juga berhasil menguasai berbagai pelabuhan dan tempat strategis di Kalimantan Selatan. Kemenangan Jepang di Kalimantan Selatan membuat posisi militer Belanda semakin rapuh. Akibatnya, Belanda akhirnya menyerah pada Jepang pada tahun 1943.
Serangan Jepang terhadap posisi militer Belanda di Kalimantan Selatan pada 21 Januari 1942 oleh Jepang telah menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perang dunia kedua. Serangan ini telah membuka jalan bagi Jepang untuk menguasai seluruh Kalimantan Selatan dan menyebabkan berakhirnya perang dunia kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H