Emile Durkhaim ,lahir di Epinal,Prancis pada tanggal 15 April 1858. Berketurunan rabi, Durkhaim pun sempat belajar kepada seorang rabi,namun saat usianya menginjak belasan dia menyangkal keturunannya karena dia kecewa dengan ajaran agama juga akadimisnya. Durkhaim mempunyai harapan agar bisa mempelajari metode ilmiah dan prinsip moral agar bisa memadu kehidupan social.
Keinginan untuk mendapatkan ilmu itu sangatlah besar,durkahim pun belajar ke jerman,dimana dia melakukan perjalanan kologi ilmiah yang dirintis oleh wilhem wundt(Durkhaim,1887/1993). Berkat belajarnya di Jerman Durkhaim berhasil mengelurakan karya nya yang mengisahkan perjalananya di Jerman, tak hanya itu Durkhaim pun menjadi dosen disalah satu Universitas Prancis.
Dia sering kali disebut sebagai politik konservatif,tetapi minat Durkahim pada sosialisme, dan minat ini digunakan untuk membuktikan bahwa dia bukan seorang konservatif. Karena bagi Durkhaim sosialisme tak lain adalah suatu pemahaman dan keadaan yang mempresentasikan system tempat dimana prinsip moral yang diungkap oleh sosiologi ilmiah harus diberlakukan. Durkahim adalah sosok yang paling disegani di kalangan intelektual Prancis. Dia wafat pada 15 November 1917.
Menurut kepercayaan Durkhaim sosiologi lahir di Prancis pada abad ke-19,durkahim mengenal ranah sosiologi dari para filsuf kuno seperti plato dan Aristoteles,juga dengan seorang filsuf Prancis,Montesquieu dan condercet. Tetapi menurut Durkahim para filsuf terdahulu belum melangkah jauh,karena mereka sama sekali belum mencoba menciptakan disiplin baru (Durkahim 1990/1973b;6),dan dia berkeinginan untuk memperluasanya.
Setelah singkatnya saya menjelaskan biografi Email Durkhaim selanjutnya saya akan mengenalkan teori yang dikemukakan oleh Email Durkhaim. Ada teori fakta social,teori Solidaritas dan teori bunuh diri,tapi didalam tulisan ini saya akan lebih menjelaskan atau lebih mendalami tentang teori fakta social.
Fakta social adalah seluruh cara bertindak,baku maupun tidak,yang dapat berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan external,atau bisa juga dikatakan bahwa fakta social adalah seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat, dan pada saat yang sama keberadaanya terlepas dari manifestasi individual,(Durkhaim,1895/1892:3), jadi menurut saya gampangnya begini,fakta social itu pedoman yang bersifat mengikat masyarakat,bahkan memaksa,sehingga terjadi solidaritas di dalamnya.
Didalam teori ini Durkahim membedakan menjadi dua tipe ranah fakta social,yaitu fakta social material- non material. Fakta social material itu gampangnya bisa diamati dan bisa dilihat secara jelas,dan fakta social non material adalah hasil dari pengamatan fakta social material. Sebagai contoh,fakta social lebih pada mengexpresikan kekuatan moral yang kuat,yang berasal dari luar individu,lah kekuatan moral disini yang disebut sebagai fakta social non material. Durkahim mengetengahkan pembahasan tentang fakta social non material menjadi 4jenis, moralitas,kesadaran koleftif,representasi kolektif dan arus social.
Moralitas, Durkhaim dikenal sebagai moralitas dalam pengertian terluas dari kata ini(Hall,1987;Mestrovic,1988). Durkhaim berpendapat dengan sangat yakin bahwa moralitas adalah fakta social yang berasal dari luar individu,yang bersifat memaksa. Moralitas tidak bisa hanya difikirkan secara filosofi dengan artian harus dipelajari sebagai fenomena empiris, jadi gampangnya begini, setiap individu tentu membutuhkan moralitas, untuk apa?
Untuk mengendalikan nafsu,karena menurut Durkhaim seseorang akan didorong untuk nafsu mereka kedalam kegilannya yang tidak pernah puas,karna yang diinginkan manusia hanya "lebih", maka fungsi moralitas disetiap individu adalah untuk membantu mengontrol diri didalam individu dari luar untuk bisa bebas dari hawa nafsu.
Kesadaran kolektif ini ada dalam kehidupan masyarakat bisa terwujud bila melalui kesadaran individu, durkahim menggunakan konsep ini untuk menyatakan bahwa masyarakat primitive memiliki kesadaran kolektif yang kuat yaitu norma,pengertian dan kepecayaan bersama lebih dari masyarakat modern.
Representasi Kolektif, dimulai dengan Durkahim yang tidak puas dengan konsep kesadaran koleftif akhirnya Durkhaim tidak banyak menggunakan konsep kesadaran kolektif didalam karya-karyanya. Durkhaim menggunakan konsep ini untuk mengacu konsep kolektif maupun daya social yang memaksa individu seperti contoh,symbol agama, mitos dan legenda popular dan itu adalah cara-cara masyarakat untukmerefleksikan dirinya dan mendorong untuk menyesuaikan diri kita dengan klaim kolektif.