Lihat ke Halaman Asli

Fairuz Nasya F

Universitas Airlangga

Menimbang Tantangan dan Konsekuensi: Pemanfaatan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Proses Diagnosis Pasien

Diperbarui: 27 Agustus 2023   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) ke dalam lingkungan medis saat ini telah memicu perdebatan sengit mengenai implikasinya. Meskipun AI menjanjikan kemajuan yang signifikan dalam diagnosis, pengobatan, dan manajemen kesehatan, sejumlah tantangan besar harus diatasi. Munculnya teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kesehatan telah memicu kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap prosedur medis tradisional, interaksi manusia, dan integritas data pasien.

            AI atau kecerdasan buatan semakin banyak digunakan dalam diagnosis, muncul isu-isu mengenai bagaimana peran dokter dan profesional medis akan berkembang. Dunia medis sedang diambang kebimbangan tentang mampu tidaknya alogaritme komputer mengalahkan pengalaman klinis dan intiusi manusia dalam pengambilan keputusan diagnosis. Selain itu, seiring dengan meningkatnya kemampuan AI dalam menganalisis data medis, muncul pula kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data pasien.

            Selain itu, pentingnya interaksi manusia dalam layanan medis tidak boleh diabaikan. Komunikasi dan hubungan antara pasien dan dokter sangat penting dalam praktik medis. Penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kedokteran, terutama dalam bentuk aplikasi virtual dan konsultasi online, berpotensi menghilangkan pengalaman tersebut dari pasien. Pasien mungkin merasa kehilangan empati dan kehadiran fisik seorang profesional medis, yang dapat memberikan dukungan psikologis yang sangat dibutuhkan.

            Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dlam penerapan AI untuk diagnosis adalah sebagai berikut:

  1. Keterbatasan Data dan Konten Klinis

AI didasarkan pada data pelatihan yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Namun, data tersebut mungkin tidak selalu secara akurat mencerminkan keragaman populasi pasien. Jika data yang digunakan untuk melatih algoritme berasal dari populasi tertentu, seperti kelompok demografi tertentu atau fasilitas kesehatan tertentu, hasil diagnosis yang dihasilkan AI kemungkinan besar akan menjadi bias dan salah ketika diterapkan pada pasien dengan berbagai latar belakang. AI juga mengalami kesulitan dalam menafsirkan pengaturan klinis yang kompleks. Dalam bidang medis, tidak hanya data numerik yang penting, tetapi juga konteks. Dalam diagnosis, misalnya, riwayat medis pasien, gejala yang mungkin tidak ada dalam data, dan keahlian praktisi medis pasien, semuanya dapat memberikan wawasan yang penting dalam membuat kesimpulan yang tepat.

  1. Kesalahan dan Ketidakpastian

AI dapat menghasilkan rekomendasi yang tampaknya benar, tetapi perubahan dalam kesehatan pasien dapat menyebabkan diagnosis berubah. Hal ini dimungkinkan karena AI tidak selalu mampu memperhitungkan faktor perubahan yang memengaruhi kesehatan pasien, seperti perubahan gaya hidup atau respons terhadap terapi. Hal ini dapat membingungkan bagi para ahli medis yang mencoba untuk menentukan seberapa akurat data tersebut dan bagaimana mereka harus merespons.

 

  1. Hilangnya Interaksi Manusia

Interaksi antara pasien dan tenaga medis memiliki nilai yang krusial. Hal ini bukan hanya tentang penyediaan diagnosis, tetapi juga dukungan emosional, penjelasan yang lebih dalam tentang kondisi, dan perencanaan perawatan yang berorientasi pada individu. Penggunaan AI sepenuhnya menjadikan pengobatan lebih impersonal sehingga bisa terjadi kesalahan akibat minimnya interaksi.

  1. Keamanan Data dan Privasi

Akses ke data medis pribadi pasien diperlukan saat menggunakan AI untuk diagnosis. Hal ini meningkatkan kemungkinan kebocoran keamanan data dan privasi. Informasi sensitif dapat jatuh ke tangan yang salah atau digunakan untuk tujuan yang tidak sesuai jika data pasien tidak diproses dan dijaga dengan benar.

            Penggunaan AI dalam diagnosis medis memiliki manfaat yang sangat besar, tetapi juga memiliki kendala yang tidak boleh diabaikan. Dalam masa depan perawatan kesehatan yang semakin terhubung dengan teknologi, sangat penting untuk menyeimbangkan antara efisiensi teknologi dan pentingnya manusia dalam faktor-faktor penting seperti empati, keahlian medis, dan konteks pasien. Kita dapat merangkul kemajuan positif dan memberikan perawatan yang lebih efektif dan manusiawi dengan mengenali dan mengatasi masalah-masalah ini.

Referensi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline