Lihat ke Halaman Asli

Sosok Seorang Guru yang Lalai

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Guru adalah pendidik yang mengajarkan banyak hal yang sangat berguna, menyalurkan ilmu nya kepada setiap insan yang membutuhkan. Dan profesi seorang guru haruslah profesional dan bertanggungjawab atas apa yang harus ia kerjakan.”

Dan untuk seorang guru menurut saya memanglah wajib menjalankan tugas nya dengan sebaik-baiknya. Bertanggungjawab dan mempunyai rasa perduli tinggi kepada murid yang diajarkan. Apabila ia semena-mena atas profesi nya itu, tidak hanya sekedar memakan gaji buta bahkan ini juga akan dipertanggungjawabkan kelak dengan sang pencipta.

Kenapa saya berbicara seperti ini?... sebelumnya saya akan mendeskripsikan sedikit tentang sekolahan saya, yang saya sendiri menilainya sedikit memprihatinkan. Tepatnya dijakarta utara didaerah Rorotan, disana banyak sekolahan negeri yang bagus tapi tidak tahu kenapa saya tidak bisa masuk kesekolahan favorite yang saya idamkan waktu SMP, alhasil karena mungkin pengetahuan saya yang lemah, akhirnya saya mengikuti teman saya yang kata nya tidak banyak persyaratan itu. alhasil masuk lah saya ke sekolah kejuruan swasta didaerah rorotan. Karena mungkin pengetahuan saya tentang sekolah itu sendikit, saya sedikit terkecoh oleh bangunan sekolah yang amat menarik saat kaki saya masuk ke pintu gerbang, kirain saya itu adalah salah satu bangunan atau gedung milik sekolahanyang baru saya daftar itu. setelah mengikuti MOS hari pertama, saya baru sadar bahwa itu adalah gedung milik sekolahan sebelah yang dipenglihatan sangat besar dan tertata rapi nan indah itu.

Singkat cerita...

Tiga tahun saya menjadi salah satu bagian disekolahan itu, saya mendapatkan banyak pengalaman. Pengalaman yang manarik sekaligus pengalaman tidak enak. Tapi mendominan ketidaknyamanan bersekolah disitu. Terlebih oleh sosok-sosok guru yang selalu hadir dalam penglihatan. Dalam suatu organisasi, pasti ada pihak-pihak yang bertanggungjawab dan pasti ada pihak-pihak yang lepasdari tanggung jawab. Dan disini lah pengalaman tidak enak untuk seorang siswa yang mengerti bagaimana waktu terus berlalu tanpa ilmu yang beguna, bagaimana susah nya mencari duit untuk bayaran perbulan tapi tidak ada kemajuan. Harusnya ini adalah Dipertanggungjawabkan.Untuk pihak-pihak yang lepas dari tanggung jawabnya, khususnya seorang guru yang acuh tak acuh terhadap profesinya tersebut, saya akui mereka tidak pantas disebut Guru. Ketika seorang guru menyepelekan tanggungjawabnya, ketika seorang guru tidak perduli atas tugasnya dan ketika seorang guru seenak jidat nya lari dari tanggung jawab nya. ya, saya menyadari betul Bagaimana Tidak Enaknya menjadi Seorang Siswa Yang mendapatkan efek dari seorang guru yang lalai. Memang, sekolahan saya sekolahan swasta, tapi sosok seorang guru mau ditempatkan disekolah negeri maupun swasta tetaplah sama saja, mereka dididik dengan prodi yang sama, mereka lulusan dengan sarjana yang sama,dan bahkan komitmen dan prinsip seorang guru itu adalah sama. Tidak ada perbedaan didalamnya.

Tiga tahun ya tiga tahun. Dari semua pengalaman dan pengamatan bersekolah disitu, saya menjadi mengerti sosok seorang guru. Sosok seorang guru itu tidak mudah, mereka harusbenar-benar mempertanggungjawabkan tugas dan mempunyai komitmen serta prinsip yang harus ditegakkan saat mereka memutuskan untuk menjadi seorang guru. Sungguh.

Pesan saya, jadilah guru yang produktif. Jangan Lalai pak, bu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline