Lihat ke Halaman Asli

Januari 2014

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan ini suram ya,.. kota jakarta tergenang air menyedihkan. Dimana-mana banjir sana-sini, mau sekolah pun suram, macet sana-sini, jalanan rusak pun ikut mewarnai. Sedih.

Cilincing jakarta utara, tau kan jakarta utara? Itu loh yang dekat pelabuhan, tahu sendiri kan kalau pelabuhan itu pasti tempatnya barang-barang masuk dan keluar, tau sendiri kan transportasi yang digunakan, iya KONTENER, itu loh Truck Gandeng yang super gede. Ya semacem transformer gitu kalau di film. Apalagi kalau bejejer sepanjang jalan.beeh. Nah, itu juga loh yang ikut mewarnai kota jakarta yang kelam ini.sedihnya lagi pada bulan januari ini, pas musim-musim nya hujan, terus jalanan banjir.Dan aktifitas pun masih tetap berjalan, khususnya untuk saya seorang pelajar yang agak rajin (sepertinya) pergi kesekolah walau hujan, walau banjir, walau macet-macetan dijalan gara-gara kontener yang kebanyakan terus sialnya hujan ditengah jalan pas kondisi lagi kena macet. Basah kuyup kesekolahannya.Apes. Terus jalanan berlubang cukup suram yang harus dilewati. Nambah apes.

Terus, terus... saya terkesima (asyeek)ngeliat bapak-bapak, entah dia siapa dan pekerjaan dia apa. Tapi yang pasti dia ngomong kayak gini “selamat pagi pak, ini loh pak, di jalan Marunda Baru lagi macet gara-gara kontener pak. Tolong lah pak jam kerjanya di rubah lagi. Kasian penerus bangsa tepatnya anak pelajar, kemacetan gara-gara kontener. Tolong lah pak agak dimundurin jam kerjanya..” ya kira-kira seperti itulah bapak-bapak yang sedang menelpon entah kesiapa. Nah saat itu, kondisi emang sangat macet gara-gara kontener yang kegedean, memasuki jalanan satu arah, mana ada angkot pula, mana banjir dan sialnya lagi nambah gerimis alhasil kesekolahannya basah kuyup dan telat. Ya ini lah kota jakarta tercinta yang kelam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline