8 Maret adalah hari peringatan untuk wanita sedunia, peringatan ini di adakan untuk mengenang era ketika perempuan didiskriminasi, hak-hak nya terabaikan bahkan tak jarang gerak nya dibatasi tak berhak bersuara dan memberikan aspirasi.
Syukur lah diera modern kali ini perempuan lebih dihargai dan memiliki hak serta kedudukan yang sama dengan laki-laki. Tapi meskipun demikian bukan berarti tak ada judgment terhadap perempuan. Banyak sekali tuntutan lingkungan yang diberikan kepada perempuan entah apa sebabnya meskipun zaman bergulir begitu cepat tuntutan pada perempuan terlihat tidak membaik justru semakin variatif. Contoh nya pada era sebelum modern perempuan tidak diperbolehkan untuk bekerja mereka hanya boleh mengurus masalah rumah tangga tapi hari ini begitu hak perempuan diberi hak kebebasan bekerja tetap ada tuntutan dalam bentuk itu dalam bentuk pertanyaan mau pilih mana menjadi ibu rumah tangga atau wanita karir? Sekilas memang tidak berpengaruh padahal dalam prakteknya pertanyaan seperti dapat menyudutkan perempuan dan meremehkan perempuan. Pertanyaan itu beranggapan tidaklah pantas bagi ibu rumah tangga untuk mengurusi hal lain selain rumah tangganya sementara itu pertanyaan serupa tidak pernah muncul untuk laki-laki.
Dan apabila perempuan lebih memilih karir maka tak jarang yang membicarakan keputusan tersebut karena dianggap egois. Memangnya mengurus rumah tangga itu hanya tugas perempuan? Laki-laki juga punya peran dalam mengurus rumah tangga tapi kenapa tidak pernah dipertanyakan padahal menikah itu tentang menjalani kerjasama berkomitmen.
Jadi apakah menurut Kompasianer hari ini perempuan sudah benar-benar merdeka dan diangkat derajatnya?
Ayolah berhenti menuntut banyak hal dari perempuan mereka butuh tempat yang benar-benar aman bagi mereka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H