Lihat ke Halaman Asli

Di Mana Sang Kelasi Menitip Hari

Diperbarui: 12 Juni 2022   01:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dimana Sang Kelasi Menitip Hari?
oleh :  Yuli Pinasti
 
Aku  masih mencintai cahaya matahari,
anak anak di tanah impian saat
menggumamkan lagu lagu hymne
dan aku bertanya..
dimana sang kelasi  menitip hari?
perahu perahu itu
pun tak berarah mata angin
 
Pelupuk malam kian api
menyulut gempita sisa harapan
yang mengabu
orang orang menggigil di depan jendela
menaruh kaki  telanjang
 
Gedung, jalan, lorong,
tanah tanah dan hutan resah
menderit,
menopang malam hingga
tak ada lagi lampu lampu
 
Melampiaskan gentar
di dalam bayanganmu sendiri
dan tersengal oleh waktu
menorehkan gambar kian jeri

Gundukan tanah masih basah
disitulah kau simpan
luka membiru.
lebam dan berdebu
ku tak mau
 
Otakku api dan ingatan
begitu nyata
kutuang dalam cawan sejarah
bukankah ia sebuah arah?
 
Kisah berbicara
bergemuruh
di sepanjang jalan
bagai muntahan lava
tercabik cabik
kemanusiaan
yang kautinggalkan
 
Petala kebiadaban
keadilan hanya kosa kata
diperbincangan panjang
tak berarah
 
Cukup kataku
orang orang menangis
memeluki api
dalam jilatan oligarkhi
Di mana sang kelasi menitip hari?

Rawa Badak Utara, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline