Tabir tertutupi kian merusak jiwa dalam hiasan dunia
Berpeluk tanpa bersuara, diam hanya kenangan belaka
Waktu bergerak kian menari di sana sini
Meronta-ronta mencari atap sejatinya
Bisikan angin menyapu pipi halus merona
Jauh tak bersuara, jauh tak berjarak
Jauh tak bercenti, jauh tak berkilometer
Kugenggam hangat kenangan masa-masa sulit itu
Menciptakan senyuman khas yang menyongsong pagi hari
Merindu di perantauan jauh