Lihat ke Halaman Asli

Yully

Mahasiswi

Analisis Pengaruh Angkatan Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Pengangguran di Provinsi DKI Jakarta

Diperbarui: 8 Desember 2023   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

YULLY

Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Islam

Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Pengangguran adalah suatu keadaaan dimana seorang tidak dapat bekerja karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup.Pengangguran (Unemployment) terjadi akibat tidak seimbangnya antara permintaan akan lapangan pekerjaan dan penawaran lapangan pekerjaan. Di Indonesi tingkat pengangguran masih tinggi salah satunya di Provinsi DKI Jakarta. Tak sedikit orang dari luar pulau yang berimigrasi ke daerah yang juga jadi sentra bisnis demi mencari nafkah.

Dalam data yang telah disajikan oleh Badan Pusat Statistik DKI Jakrta tingkat pengangguran di DKI Jakarta pada tahun 2017 mencapai angka 7,14% dan pada akhir tahun 2021 di dapati tingkat pengangguran naik lagi sebesar 8,50%. Angka tersebut naik  disebabkan oleh covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020 dan masih merajalela di tahun 2021 yang menyebabkan banyak buruh atau karyawan kehilangan pekerjaan mereka.

Teori-teori pengangguran

1. Teori klasik

2. Teori Keynes

3. Teori kependudukan dan Malthus

4. Teori sosiologi no-marxian

Agar tenaga kerja bisa terserap lebih efektif maka diperlukan lebih dari sekedar ketersediaan lapangan pekerjaan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran seperti tingkat pendidikan dari tenaga kerja yang menentukan kualitas dari tenaga kerja tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang maka semakin tinggi pula kemampuan dan kesempatan untuk bekerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline