Lihat ke Halaman Asli

Yullianty Indah P S

Hanya manusia yang ingin berubah menjadi lebih baik.

Masyarakat Adat sebagai Sumber dan Media Pembelajaran

Diperbarui: 2 April 2020   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perkembangan zaman saat ini terus berubah menjadi lebih maju dan canggih. Adanya teknologi-teknologi yang terus berkembang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia. Hampir semua aspek kehidupan sudah menerapkan teknologi didalamnya, termasuk di dalam lembaga pendidikan. 

Saat ini lembaga pendidikan sudah diselipkan dengan berbagai macam media dan sumber pembelajaran yang berbasis teknologi. Tetapi tidak semua media dan sumber dapat menggunakan teknologi,  contohnya adalah masyarakat adat. 

Masyarakat pada dasarnya dapat menjadi sumber dan media pendidikan. Salah satu yang akan dibahas disini bagaimana masyarakat dapat menjadi suatu sumber dan media pembelajaran yakni Masyarakat Adat. Yang kita ketahui sebagaimana mestinya masyarakat adat memiliki berbagai macam karakteristik yang unik yang tidak dimiliki oleh masyarakat lainnya. Sehingga adanya perbedaan antara masyarakat biasa dengan masyarakat adat. 

Masyarakat Adat sendiri adalah sekumpulan masyarakat yang berkumpul disuatu tempat memiliki kesamaan dalam peraturan dan aturan yang mengikat, biasanya sudah turun-temurun dari leluhur sebelumnya, dan memiliki beberapa kesamaan seperti dalam cara memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat adat biasanya memenuhi kebutuhannya dengan bertani, berkebun atau nelayan jika berapa dipesisir. Banyak pembelajaran yang dapat kita petik dari masyakarat adat sebagai suatu pembelajaran dalam kehidupan ini.

Pada saat semester 2 (genap) saya bersama teman-teman lainnya memiliki tugas untuk pratikum ke masyarakat adat, yakni ke masyarakat adat, lebih tepatnya Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi, di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Akhirnya kami berangkat bersama dosen pula pergi menuju Masyarakat Adat di Kasepuhan Sinar Resmi.

Semuanya mahasiswa meneliti mengenai semua aspek kehidupan di masyarakat adat tersebut. Rasanya sangat berbeda jika langsung terjung ke masyarakat tersebut, dibanding hanya mendengarkan cerita dari dosen atau mencari referensi di internet. Kasepuhan Sinar Resmi memiliki Imah Gede sebagai pusat pemerintahan, pemimpin yang biasa disebut Abah dan Ambu juga tinggal bersama keluarganya di Imah Gede tersebut.

Masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi dapat dijadikan sebagai sumber dan media pembelajaran sekaligus. Cocok sekali untuk tempat praktikum dan penelitian pelajaran Sosiologi, yang membahas tentang kehidupan masyarakat dari bangun tidur sampai tidur kembali. Sosiologi membahas semua aspek dalam kehidupan masyarakat, dari hukum, ekonomi, agama, dan lain sebagainya. Yang menjadi peran utama dalam pembahasannya adalah masyarakat tersebut. 

Pada pembelajaran zaman sekarang diperlukannya praktik dan terjun langsung kelapangan, tidak selalu belajar didalam kelas. Terlebih saat ini belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tidak terbatas ruang dan waktu. Maka manfaatkanlah lingkungan yang ada disekitarmu untuk menjadi sumber dan media pendidikan dan juga pembelajaran

Mengapa si kita perlu  belajar mengenai kehidupan masyarakat adat? Nahhh... Masyarakat adat juga merupakan bagian dari kita, yang berhak dihargai dan diakui keberadaannya. Banyak nilai-nilai dari masyarakat adat yang sangat ideal untuk diterapkan pada kehidupan zaman sekarang yang sangat canggih ini. Masyarakat adat tetep memiliki kehidupan yang sederhana, bahkan sebagian besar dari mereka tidak menggunakan alat-alat modern untuk membantu pekerjaan mereka. Mereka tetep menggunakan alat tradisional untuk menunjang pekerjaan dan kebutuhan mereka.

Saat kita melakukan penelitian di Masyarakat Adat, kita mengetahui bahwa mereka memiliki karakteristik yang menjadi ciri khas mereka yaitu gotong royong yang amat kental. Setiap ada kegiatan seperti ritual adat yang dilakukannya secara bersama-sama. Sedangkan masyarakat kota yang sudah sangat terkena dampak globalisasi dan modernisasi, masyarakatnya cenderung individualis karena disibukkan oleh kepentingan mereka pribadi.

Pada saat saya melakukan penelitian tersebut banyak hal- hal baru yang saya dapatkan dari masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi tersebut. Salah satunya adalah para petani bekerja bersama-sama dengan keluarganya, jadi dalam satu keluarga itu saling bahu-membahu, misalnya suami sedang bertani pagi, istri dan anak nya juga hadir untuk membawakan makan untuk sang ayah, dan mereka pun turut membantunya dalam bertani. Adapula ibu-ibu yang menumbuk padi, mereka melakukannya secara bersama-sama. Maka dari situ akan memunculkan interaksi sosial dimana mereka saling bercakap dan dapat menjalin silaturahmi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline