Lihat ke Halaman Asli

Yuli Yanti

Melakukan yang terbaik.

Pengabdian Prodi Peternakan UNS di Paguyuban Kuda Bendi Sukoharjo Jawa Tengah

Diperbarui: 24 Juli 2023   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi (Paguyuban PBS dan UNS)

Ternak kuda dikenal baik di masyarakat sebagai ternak kerja. Saat ini ternak kuda banyak ditemui di tempat-tempat pariwisata seperti di alun-alun atau di daerah Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Kuda yang banyak digunakan adalah jenis kuda tarik atau andong atau beberapa daerah menyebutnya kuda bendi.

Kuda bendi ini menjadi daya Tarik tersendiri bagi masyarakat saat berada di lokasi wisata. Dengan membayar sekitar 25 ribu rupiah, naik bendi bisa satu putaran dengan panjang lintasan sekitar 1-2 km. Bendi ini biasanya menggunakan jenis kuda lokal yang berperawakan kecil. Bangsa kuda yang digunakan biasanya adalah saddle wood atau kuda Banyuwangi. Tak terkecuali bendi di Sukoharjo. Banyak kuda bendi bisa ditemui terutama di alun-alun Sukoharjo Jawa Tengah.

Kuda Bendi di alun-alun Satya Negara Sukoharjo ini beranggotakan 17 orang dengan ketua paguyuban adalah bapak Wiyono. Paguyuban ini bernama Paguyuban Bendi Sukoharjo (PBS) mewadahi kelompok demi kesejahteraan bersama. Beberapa kusir atau penarik kuda ada yang memiliki kuda lebih dari 1 ekor. Selama ini mereka mendapatkan perhatian dari dinas pemerintah daerah Kabupaten, namun hanya yang berkaitan dengan kepariwisataan, belum pernah ada pendekatan dari bidang ternak kudanya.

Prodi Peternakan Universitas Sebelas Maret pada tanggal 25 Juni 2023 berkesempatan melakukan kegiatan pengabdian ke Paguyuban Bendi Sukoharjo. Kegiatan ini merupakan kegiatan Riset Grup TAP&D (Tropical Animal Productioan and Disease) yang diketuai oleh Dr. Ir. Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. dengan anggota Dr. Joko Riyanto, Yuli Yanti, Ph.D., Ari Kusuma Wati, M.Sc., dan drh. Wari Pawestri, M.Sc. juga dibantu oleh adik-adik mahasiswa Prodi Peternakan Fakultas Peternakan, UNS.

Kegiatan berisi penyuluhan atau transfer ilmu pengetahuan mengenai pemeliharaan kuda yang baik dan yang memenuhi kesejahteraan ternak atau yang disebut juga animal welfare. Kelompok Paguyuban terlihat antusias mengikuti kegiatan dengan dibuktikan dari banyak yang bertanya pada saat sesi diskusi. Dalam kesempatan itu juga disampaikan manajemen pemeliharaan, pemilihan pakan yang baik, dan juga tentang manajemen Kesehatan kuda. Satu bulan sebelum pelaksanaan pengabdian, telah diambil feses kuda dan diamati di laboratorium peternakan UNS. Didapatkan bahwa hampir 100% kuda terinfeksi parasite cacing. Hal ini tentu saja akan menjadi masalah karena bisa merugikan produktivitas ternak kuda tersebut.

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan juga merupakan sharing solusi atas beberapa masalah yang dihadapi oleh paguyuban. Dari kegiatan ini peternak kuda atau penarik bendi bisa mendapatkan pengetahuan mengenai pemeliharaan kuda yang baik, reproduksi kuda yang baik, manajemen pakan dan juga manajemen Kesehatan. Pada kesempatan kali ini juga dihibahkan alat pemotong rumput, alat kerok kuda, buku pemeliharaan kuda dan obat-obatan (obat cacing) dan juga multivitamin untuk ternak kuda. Alat pemotong rumput akan membantu peternak kuda dalam memberikan pakan, sehingga pakan bisa efisien termakan semua. Alat kerok kuda akan memberikan kenyamanan pada kuda dan juga membantu mengontol ektoparasit pada kulit kuda.

Document pribadi (Alat kerok kuda)

Document pribadi (Alat pemotong rumput)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline