Lihat ke Halaman Asli

Yuliyanti

Perangkat Desa

Mahasiswa Sarjana Deda ITB-AD membantu kelompok UKM kerupuk Ikan Lidia di Desa Terayak dalam mengegola Usahanya

Diperbarui: 24 Agustus 2024   19:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UKM Kerupuk Ikan Lidia di Desa Terayak merupakan usaha kecil yang bergerak dalam pengolahan hasil tangkapan ikan menjadi kerupuk ikan. Sejak didirikan beberapa tahun yang lalu, UKM ini telah berkembang menjadi salah satu sumber penghidupan utama bagi sebagian masyarakat desa. Desa Terayak sendiri mayoritas penduduknya bekerja sebagai nelayan, sehingga usaha pengolahan kerupuk ikan ini sangat relevan dan strategis dalam mendukung perekonomian lokal.
Kerupuk ikan Lidia tidak hanya menjadi produk unggulan desa, tetapi juga simbol dari kemandirian ekonomi masyarakat setempat.

 Proses pengolahan yang dilakukan secara tradisional hingga semi-modern memberikan nilai tambah pada hasil tangkapan ikan yang melimpah di Desa Terayak. Produk kerupuk ikan ini telah dikenal di berbagai wilayah sekitar Kabupaten Natuna dan mulai merambah ke pasar yang lebih luas. 

Menurut Yuliyanti"Meskipun telah beroperasi dengan cukup sukses, UKM Kerupuk Ikan Lidia masih menghadapi berbagai tantangan yang menghambat potensi pertumbuhannya. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman dan penerapan manajemen keuangan yang baik. Hal ini berdampak pada ketidakmampuan UKM dalam mengelola arus kas, merencanakan investasi, dan menyusun laporan keuangan yang transparan."ungkapnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline