Lihat ke Halaman Asli

teori empati dari Martin hoffman

Diperbarui: 22 Januari 2025   02:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Empati menurut Martin Hoffman

Empati adalah kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain. Sebagai konsep yang sering dibahas dalam psikologi, empati memiliki peran yang sangat penting dalam interaksi sosial, komunikasi, dan perkembangan moral seseorang. Salah satu teori empati yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Martin Hoffman, seorang psikolog perkembangan yang dikenal karena kontribusinya dalam memahami perkembangan empati pada anak-anak dan dewasa.

Hoffman memandang empati sebagai suatu proses psikologis yang berkembang sepanjang kehidupan seseorang dan melibatkan kemampuan untuk merespons perasaan orang lain dengan cara yang sesuai. Dalam teorinya, Hoffman mengidentifikasi beberapa tahap perkembangan empati yang dapat dilihat pada anak-anak seiring dengan bertambahnya usia mereka.

1.Tahap Perkembangan Empati menurut Hoffman

Hoffman mengembangkan teori empati dengan memandangnya sebagai kemampuan yang berkembang bertahap, dimulai dari tahap yang sangat dasar pada anak-anak hingga mencapai tingkat pemahaman yang lebih kompleks pada orang dewasa. Ia mengidentifikasi empat tahap utama dalam perkembangan empati:

2.Tahap Respons Afektif (Emosional)

Pada tahap awal, sekitar usia 1 hingga 2 tahun, anak-anak merespons perasaan orang lain dengan cara yang sangat sederhana, yaitu merasakan perasaan yang sama dengan orang lain. Sebagai contoh, jika seorang anak melihat orang lain sedih, mereka mungkin merasa sedih juga, tetapi mereka belum sepenuhnya memahami alasan di balik perasaan tersebut. Ini adalah bentuk empati dasar yang berfokus pada respons emosional terhadap perasaan orang lain.

3.Tahap Respons Empatik yang Lebih Terorganisir

Pada usia sekitar 2 hingga 3 tahun, anak mulai bisa membedakan antara perasaan mereka sendiri dan perasaan orang lain. Mereka mulai menyadari bahwa perasaan orang lain bisa berbeda dari perasaan mereka. Pada tahap ini, anak-anak mulai menunjukkan perilaku yang lebih terorganisir untuk menolong orang lain yang merasa kesulitan, meskipun motivasi mereka mungkin masih didorong oleh keinginan untuk mendapatkan perhatian atau pujian.

4.Tahap Pengertian Kognitif tentang Perspektif Orang Lain

Seiring bertambahnya usia anak, mereka mulai mampu mengambil perspektif orang lain. Pada usia sekitar 4 hingga 6 tahun, anak-anak mulai mengembangkan pemahaman yang lebih kompleks tentang perasaan orang lain, yang didasarkan pada pengertian mereka tentang situasi atau pengalaman orang lain. Mereka tidak hanya merasakan apa yang orang lain rasakan, tetapi juga mencoba memahami alasan dan latar belakang perasaan tersebut. Ini menunjukkan perkembangan dari empati emosional menjadi empati kognitif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline