Lihat ke Halaman Asli

Yulius Tegar Arya

Mahasiswa Teknik Universitas Gunadarma, Kalimalang

Runtuhnya Afghanistan dan Berdirinya Pemerintahan yang Dipimpin oleh Taliban

Diperbarui: 10 Januari 2023   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Runtuhnya Afghanistan dan berdirinya pemerintahan yang di pimpin oleh Taliban

Kudeta yang di lakukan oleh kelompok yang bernama Taliban, yang di pimpin oleh Afghanistan Kabul - Pendiri Taliban Mullah Abdul Ghani Baradar dinyatakan sebagai Presiden baru Afghanistan  setelah Ashraf Ghani, mantan Presiden pemerintah yang didukung Barat, melarikan diri ke Tajikistan, Senin 16 Agustus 2021.

Kabar Mullah Abdul Ghani Baradar dinyatakan Presiden baru Republik Islam Afghanistan itu disampaikan melalui YouTube dan media lokal setempat pada Minggu malam 15 Agustus 2021.

Taliban disebut ingin menerapkan interpretasi ketat terhadap hukum agama di Afghanistan. Kelompok ini berawal dari pejuang Mujahidin yang didukung Amerika Serikat, gerilyawan Islam fundamentalis, yang memerangi Uni Soviet di Afghanistan pada 1970-an dan 1980-an.

Wilayahnya meliputi 652.000 km (252.000 sq mi), menjadikannya negara terbesar ke-41 di dunia. Afganistan memiliki populasi sekitar 31,4 juta pada 2020, dengan penduduk yang meliputi kelompok etnik Pashtun, Tajik, Hazara, dan Uzbek. Kabul adalah ibukota dan kota terbesar Afganistan.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Muhammad Zulfikar Rahmat mengatakan Taliban dapat dengan cepat menguasai Afghanistan disebabkan oleh sejumlah faktor, yakni strategi perang Taliban, legitimasi masyarakat yang tinggi, korupsi yang parah pada pemerintahan, dan mu ndurnya pasukan Amerika Serikat (AS).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline